Senin, 28 Maret 2016

Laporan Magang 1 di SMP 15 Semarang (UPGRIS)



LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG I
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) 15 SEMARANG


Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Penyelesaian Program Magang I

oleh
DWI RIZKA PURWARINI
14410210


PUSAT KURIKULUM, PBM DAN PPL
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
AGUSTUS 2015






DAFTAR ISI


HALAMAN  JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang........................................................................................... 1
B.  Tujuan........................................................................................................ 2
C.  Manfaat...................................................................................................... 2

BAB II HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.  Kultur Sekolah................. ......................................................................... 3
B.   Kompetensi Dasar Pedagogik, Kepribadian, dan Sosial......................... 24
C.   Pemahaman Peserta Didik....................................................................... 29
D.  Proses Pembelajaran Langsung di Kelas.................................................. 30
E.   Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran..................................... 30

BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan.............................................................................................. 32
B.  Saran........................................................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
 




BAB 1
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif subjek yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa di bawah pengawasan guru. Keberadaan sekolah saat ini sangat menunjang proses KBM yang akan dilaksanakan. Peran seorang guru dalam sebuah sekolah sangat penting. Untuk itu, seorang guru harus tahu benar bagaimana situasi dan kondisi sekolah tempat guru tersebut mengajar.
Kita sebagai calon guru merupakan calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu mahasiswa harus mengetahui lebih awal tentang kondisi sesungguhnya yang ada di sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah dapat mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
Dalam hal ini  kami melakukan  observasi di SMP Negeri 15 Semarang. Dengan  beberapa pertimbangan diantaranya, adanya izin dari pihak kepala sekolah tersebut kepada kami untuk melakukan observasi dan kondisi sekolah yang memungkinkan dan menunjang untuk dilakukan observasi.


Adapun waktu  dalam melakukan observasi tanggal 18 Agustus 2015 sampai 28 Agustus 2015. Meskipun waktu yang digunakan dalam melakukan observasi ini relatif singkat dan sedikit terkendala pada penyesuaian jadwal dan situasi sekolah. tetapi tidak menjadi kendala yang signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari observasi itu sendiri.
Selanjutnya  hasil observasi tersebut dituangkan dalam sebuah laporan tertulis untuk memenuhi salah satu mata kuliah magang satu dan sebagai bukti laporan magang kepada sekolah  yang berjudul “Laporan Observasi Magang Satu di SMP Negeri 15 Semarang.

B.       Tujuan Observasi
Kegiatan observasi ini bertujuan untuk melakukan pengamatan bagaimana kondisi, sistem administrasi, dan pengembangan kurikulum yang ada di SMP Negeri 15 Semarang. Selain itu observasi ini juga bertujuan untuk mengamati bagaimana proses kegiatan belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa. Hasil observasi ini juga di analisis sehingga menjadi bentuk lalaporan.

C.      Manfaat Observasi
Memberikan pengetahuan dan pengalaman yang nyata kepada mahasiswa magang satu untuk lebih mengenal, memahami dan berinteraksi secara langsung dengan subjek dan objek pendidikan.









BAB II
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A.      Pengatamatan Langsung Kultur Sekolah
1.    Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
SMP Negeri 15 Semarang memiliki visi, misi dan tujuan sekolah yaitu:
a.       Visi
“Prima dalam Prestasi dan Budi Pekerti
b.      Misi
1)      Melaksanakan pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan.
2)      Melaksanakan inovasi dalam pembelajaran.
3)      Melaksanakan kegiatan yang mendukung pencapaian kompetensi siswa.
4)      Melaksanakan pengembangan SDM pendidikan.
5)      Melaksanakan pengembangan Fsilitas pendidikan
6)      Melaksanakan pengembangan manajemen sekolah (pengelola: SDM, pembelajaran, saspras, penilaian, kesiswaan, kurikulum, administrasi, pembiayaan, pemasaran, dsb).
7)      Melaksanakan pengembangan pembiayaan pendidikan.
8)      Melaksanakan pengembangan penilaian pendidikan.

c.       Tujuan Sekolah
1)      Terlaksananya pengembangan kurikulum satuan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah.
2)      Terlaksanakannya proses Kegiatan Belajar Mengajar secara efektif dan efisien sehingga diperoleh hasil (output) yang sangat memuaskan.


3)      Tersedianya sarana dan prasarana  Kegiatan Belajar Mengajar yang memadai sehingga memiliki daya dukung yang optimal terhadap terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.
4)      Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi standar yang ditetapkan, sebagai pendukung terciptanya Kegitan Belajar Mengajar yang efektif, efisien, dan hasil yang optimal.
5)      Terlaksananya Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari masing-masing komponen sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa).
6)      Terlaksananya tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur operasional sekolah, baik para pegawai maupun siswa.
7)      Terwujudnya sumber daya manusia (SDM) di SMP Negeri 15 Semarang bagi guru, karyawan, dan siswa yang mampu memenangkan kompetensi di era global.

2.    Praktik Baik yang dilakukan Sekolah (Best Practice)
Praktik baik yang di lakukan SMPN 15 Semarang ini tidak jauh berbeda dengan SMP yang lain yang ada di Semarang. Namun, praktik baik ini dapat di contoh bagi sekolah-sekolah yang belum melaksanakannya. Praktik baik ini yaitu:
  1. setiap pagi siswa bersalaman dengan guru sebelum memasuki kelas masing-masing.
  2. Bagi yang terlambat sebelum diperbolehkan masuk kelas, siswa harus dicatat namanya terlebih dahulu dan diberi hukuman. Guru berharap siswa tersebut jera dan tidak datang terlambat lagi.
  3. Siswa setiap hari jumat pagi membaca Asmaul Husna
  4. Bagi guru dan karyawan serta mahasiswa PPL setiap hari jumat pagi melakukan senam.

3.    Kurikulum yang diterapkan di Sekolah dan Bagaimana Pengembangannya
Kurikulum yang diterapkan di SMP Negeri 15 Semarang yang kami amati menerapkan satu kurikulum, yaitu kurikulum KTSP untuk kelas VII, VII dan IX. Di sekolah ini pengebangan kurikulum dengan  memperhatikan aspek sikap, spiritual, sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan. Pengembangan kurikulum ini dapat terlaksana dengan baik karena di dukungnya sarana dan prasarana yang memadai serta kemampuan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
4.    Keadaan Fisik Sekolah
a.    Luas tanah
Luas tanah yang ada di SMPN 15 Semarang ini memiliki tanah cukup luas yaitu 17.789 m2 . Oleh karena itu, sarana prasarana yang sangat memadai seperti lapangan olahraga, basket, volly dan lapangan upacara. Selain itu, SMPN 15 Semarang memiliki sekolah yang hijau banyak pohon yang ditanam di sekitar sekolah. Ini sangat bagus karena dapat mengurangi polusi yang ada di jalan. Sehingga siswa yang ada di sekolah dapat terhindar dari pencemaran udara yang tidak baik. Namun, hal ini cukup menyusahkan bagi para karyawan yang membersihkan sekolah karena sekolah tersebut menjadi kurang bersih. Sampah-sampah tersebut kebanyakan berasal dari daun yang  jatuh.
b.    Jumlah Ruang Kelas
SMPN 15 Semarang memiliki 27 ruang kelas yang terdiri dari kelas VII A sampai VII I, VIII A sampai VIII I dan IX A sampai IX I. Ruang kelas tersebut memiliki fasilitas yang cukup lengkap seperti LCD, kipas angin, dan alat pembersih.
c.    Ukuran Ruang Kelas
Ukuran ruang kelas yang ada di SMPN 15 Semarang ini adalah 7 x 9 m2. Cukup luas memang dan dapat menampung siswa dengan baik. Tanpa perlu berdesak-desakan. Karena idealnya setiap ruang kelas diisi oleh 32 siswa.
d.   Bangunan lain yang ada
1)           Perpustakaan
Perpustakan yang ada di SMPN 15 Semarang ini memiliki luas 15 x 9 m2   sebenarnya yang cukup luas. Namun, koleksi buku-buku baik itu fiksi maupun non fiksi masih sangat kurang. Sehingga siswa jarang mengunjungi perpustakan.
2)           Laboraturium IPA
Laboraturium IPA di SMPN 15 Semarang terdapat dua ruangan yang masing-masing luanya 15 x9 m2 . kondisi laboraturium ini cukup baik dan bersih. Namun, peralatan praktik belum lengkap.
3)           Laboraturium Bahasa
Laboraturium bahasa di SMPN 15 Semarang  memiliki luas 15 x 9 m2 . kondisi laboraturium bahasa ini cukup baik. Namun, fasilitas ini kurang dimanfaatkan guru dalam mengajar.
4)           Laboraturium Komputer  
Laboraturium komputer di SMPN 15 Semarang ini memiliki luas 15 x 9 m2 . kondisi laboraturium ini cukup baik dan bersih. Terdapat juga Hotspot yang dapat menunjang siswa dalam proses pembelajaran komputer yang lebih baik.
5)           Multimedia                       
Multimedia di SMPN 1 Semarang  memiliki luas 15 x 9 m2 . Ruangan ini kondisinya cukup baik dan bersih serta dapat dimanfaatkan siswa dengan baik.
6)           Ruang OSIS                     
Ruang osis ini memiliki  luas ­­­­ 3 x 3 m2. Cukup sempit sebenarnya meskipun peralatan di ruang osis sangat lengkap seperti komputer, printer, dan ruangan tersebut juga ber-AC.
7)           Ruang BK                        
Ruang BK ini memiliki luas  18 x 12 m2 . Ruangan BK ini cukup luas dan nyaman. Sehingga siswa dapat memanfaatkan dengan baik jika ingin berkonsultasi kepada guru BK.
8)           Ruang Kesenian               
Ruang kesenian ini memiliki luas  4 x 4 m2. Ruangan ini sangat bagus untuk menyalurkan minat siswa terhadap seni dan di ruangan ini pula terdapat banyak karya siswa yang disimpan ruangan tersebut.
9)           UKS                                 
Ruang  UKS ini memiliki luas yang cukup sempit yaitu  3 x 4 m2. Namun peralatannya cukup memadai untuk pertolongan pertama bagi siswa yang membutuhkan.
10)       Koperasi                           
Koperasi di SMPN 15 Semarang memiliki 5 x 4 m2. Meskipun cukup sempit tetapi koperasi ini cukup memadai.
11)       Kantin                              
SMPN 15 Semarang ini memiliki kantin yang luasnya 12 x 4 m2. Kantin cukup bersih dan nyaman. Makanan yang di sediakan juga bersih dan bergizi.
12)         Masjid                             
Masjid di SMPN 15 Semarang ini memiliki luas  10 x 10 m2. Kondisi masjid ini sangat baik dan cukup luas untuk menampung siswa yang muslim untuk beribadah salat dzuhur berjamaah. Fasilitas di masjid tersebut juga cukup lengkap terdapat beberapa mukena untuk salat  dan terdapat pula beberapa Al Quran yang tersedia di masjid tersebut.
13)         Toilet                   
Toilet ini memiliki luas  3 x 3 m2. Kondisinya cukup memprihatinkan karena banyak pintu yang rusak dan kurang bersih serta baunya menyebar kemana-mana. Hal ini sangat tidak baik bagi siswa karena dapat menyebarkan penyakit yang tidak diinginkan.
14)         Ruang Meeting   
Ruangan meeting ini memiliki luas 15 x 9 m2. Kondisi ruangan ini baik dan bersih. Karena biasanya ruangan ini sering diadakannya pertemuan atau sejenisnya.
15)         Gudang                           
Gudang ini memiliki luas  3 x 3 m2. Kondisinya cukup baik karena tempat ini untuk menyimpan beberapa alat olahraga dan lain sebagainya.
16)         Aula                                
Aula yang ada di SMPN 15 Semarang ini memiliki luas  20 x 10 m2 . kondisi ruangan ini cukup luas, baik dan bersih.
17)         Pos Satpam                     
Ruangan ini memiliki luas 2 x 2 m2 kondisinya cukup baik dan bersih. Ruangan ini terletak di bagian pintu utama tepatnya di samping kiri bersebelahan dengan pintu gerbang.

e.    Lapangan Olah Raga
1)   ­­­Lapangan Basket
Lapangan ini terdapat di depan area sekolah. Lapangan ini memiliki panjang 27 meter, lebar 14 meter, lingkaran tengah 3,6 meter, dan tinggi ring 3,05 meter. Kondisi lapanga ini cukup baik dan bersih.
2)   ­­­Lapangan Volley
Lapangan ini terdapat di sebelah lapangan basket, memiliki panjang 15 meter, lebar 9 meter, tinggi net 2,43 meter. Kondisi lapangan ini cukup baik.
3)   Lapangan Upacara
Terdapat di tengah-tengah sekolah, kondinya cukup baik karena di samping kiri dan kanan di tumbuhi oleh beberapa pohon sehingga udanya cukup sejuk. Namun, hal ini juga  menyebabkan lapangan menjadi kurang bersih karena banyak daun yang gugur.
4)   Lapangan Olahraga ( Lapangan Bola )
Lapanga ini terletak di belakang sekolah, memiliki panjang 100 meter dan lebar 64 meter. Kondisinya sangat baik dan sejuk. Lapangan ini biasanya di gunakan untuk olahraga bola atau olah raga lainnya karena lapangan ini cukup serbaguna.

5.    Keadaan Lingkungan Sekolah

a.      Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah
Dari depan SMPN 15 Semarang terdapat jalan raya, diseberang jalan raya ada beberapa toko dan Indomaret. Sebelah selatan sekolah terdapat perkampungan Sendangsari Raya ada juga tempat pembuangan sampah, SD Kaliori 2, di belakang sekolah terdapat perumahan Sendangsari Utara II. Di sebelah utara terdapat perumahan ­­­­­Sendangsari Utara III. 
b.      Kondisi Lingkungan Sekolah
SMPN 15 Semarang mempunyai lingkungan yang sangat luas. Maka dari itu, bentuk bangunan sekolah ini tidak bertingkat. Sedangkan tingkat kebersihan sekolah memang kurang, masih banyak sampah yang berserakan terutama sampah dari daun yang berguguran meskipun begitu sekolahan ini memiliki lingkungan yang hijau, ini sangat baik bagi kondisi siswa dan tidak terlalu terkena polusi dari sepeda motor dan pabrik. Selain itu tingkat keamanan sekolah ini lumayan baik, karena sekolah ini dikelilingi oleh pagar yang cukup tinggi.
  1. Lingkungan masyarakat sekolah.
Lingkungan masyarakat sekolah di SMPN 15 Semarang memiliki kondisi sosial yang baik terbukti dari bersihnya lingkungan di luar sekeliling sekolah. Sedangkan kondisi ekonomi masyarakat di sekeliling sekolah tergolong ekonomi menengah. Selain itu kondisi sosial orang tua siswa sangat baik terbukti dengan sebagian siswa banyak yang diantar jemput oleh orang tua masing-masing siswa. Hal ini membuktikan adanya peran serta orang tua dalam pendidikan anaknya, selain materi. Disamping adanya kondisi sosial orang tua siswa terdapat pula kondisi ekonomi. Menurut kami kondisi ekonomi siswa termasuk golongan menengah keatas.
Jangkauan transportasi siswa menuju SMPN 15 Semarang sangatlah beragam. Ada yang jalan kaki, naik sepeda, naik angkutan umum, diantar jemput orang tua dengan naik sepeda motor, bahkan ada juga yang diantar naik mobil.

6.     Fasilitas Sekolah
a.     Perpustakaan  
Kuantitas         : 1
Kualitas           : kurang memadai karena buku-buku diperpustakaan masih kurang  banyak dan ruangan pun terlalu sempit karena tidak ada ruang baca yang cukup nyaman untuk membuat siswa tertarik untuk membaca seharusnya perpustakaan memiliki tempat yang luas, buku yang memadai, terdapat ruang baca yang tersendiri, serta pencahayaan yang cukup.
b.    Laboratonum              
Kuantitas         : 5
Kualitas           : cukup memadai karena dengan banyaknya laboratorium sesuai dengan jumlah siswa SMPN 15 Semarang yang begitu banyak. Laboratorium tersebut adalah laboratorium IPA, laboratorium bahasa, dan laboratorium komputer.
c.     Ruang BP         
Kuantitas         : 1
Kualitas           : memadai karena ruangannya luas, bersih dan terdapat ditengah-tengah kelas.
d.    Ruang Serbaguna       
Kuantitas         : 1
Kualitas           : memadai karena ruangannya bersih, nyaman dan luas.
e.     Ruang Tata Usaha      
Kuantitas         : 1
Kualitas           : memadai karena ruangannya bersih, nyaman, luas dan peralatan kerja cukup lengkap.

  1. Lain-lain         
1)      Koperasi
Kuantitas   : 1
Kualitas     : kurang memadai karena kurang luas, kurang  juga dalam menyediakan alat tulis.
2)      Kantin
Kuantitas   : 1
Kualitas     : memadai karena cukup untuk menampung banyaknya siswa yang akan makan saat istirahat.
3)      UKS
Kuantitas   : 1
Kualitas     : kurang memadai karena kurang luas, dan letak kurang strategis.
4)      Ruang OSIS
Kuantitas   : 1
Kualitas     : cukup memadai karena ruangannya nyaman tetapi kurang luas.
5)      Masjid
Kuantitas   : 1
Kualitas     : memadai karena dapat menampung siswa untuk emlakukan sholat berjamaah.
6)      Parkiran
Kuantitas   : 2
Kualitas     : kurang memadai karena kurang luas, kurang rapi dalam penataan khususnya parkiran siswa.
7)      Jaringan networking sekolah
Kuantitas   : 1
Kualitas     : cukup memadai karena siswa juga dapat menggunakan wife secara bebas. Namun, jaringannya cukup susah dikarenakan banyak penggunanya.

7.    Kesiswaan
1.      Kriteria penerimaan siswa baru
Lulus SD/MI atau surat keterangan yang berpenghargaan sama dengan ijazah SD/MI, ijazah Program Paket A/ULA/ijazah satuan pendidikan luar negeri yang dinilai atau dihargai sama atau setingkat dengan SD. Usia paling tinggi 18 tahun pada awal tahun pelajaran baru
2.      Kegiatan pengembangan siswa / kegiatan ekstra kurikuler
Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar waktu pembelajaran sekolah dan bertujuan untuk menggali potensi siswa di non akademik. Selain itu, kegiatan ekskul ini dapat mengembangkan bakat yang dimiliki siswa.
Ekstrakulikuler yang ada di SMP Negeri 15 Semarang ini terbagi menjadi dua yaitu ekstrakulikuler wajib dan pilihan. Untuk ekstrakulikuler yang wajib yaitu pramuka. Sedangkan yang lainnya siswa bebas memilih sesuai keinginan dan bakatnya. Ekstrakulikuler tersebut yaitu:
1)        Rebana
2)        BTAQ
3)        Basket
4)        Band
5)        Bola Volly
6)        Pramuka
7)        Paskibraka
8)        Futsal
9)        PMR
10)    Pencak Silat

3.      Kegiatan Pramuka,     
Pramuka yang dilaksanakan di SMP N 15 Semarang tidak jauh berbeda dengan kegiatan pramuka pada umumnya. Dalam observasi yang kami lakukan, pramuka dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 15.00 WIB. Kegiatan awal yang dilakukan melaksakan upacara pembukaan, lalu melaksanakan sholat ashar berjamaah, setelah itu melaksanakan kegiatan yang di arahkan oleh pembina pramuka, dan diakhir kegiatan melakukan upacara penutupan.
8.    Tata Tertib
PASAL 1
PAKAIAN SEKOLAH

1.            Pakaian Seragam
Jadwal pemakaian seragam sekolah:
a.          Senin-Rabu             : Seragam OSIS (baju putih bawahan biru tua)
  Sepatu hitam polos, kaus kaki putih polos
b.         Kamis                     : Seragam Batik (baju batik bawahan putih)
  Sepatu hitam polos, kaus kaki putih polos
Jumat                      : Seragam Batik (baju batik Bima bawahan biru tua)
  Sepatu dan kaus kaki bebas
c.          Sabtu                      : Seragam Pramuka
  Sepatu hitam polos, kaus kaki hitam polos
Siswa wajib mengenakan pakaian seragam sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:
a.       Umum
1)      Sopan dan rapi sesuai dengan norma & aturan yang berlaku.
2)      Seragam OSIS:
Baju berwarna putih bersaku satu di sebelah kiri, rok/celana berwarna biru tua sesuai ketentuan. Dilengkapi dengan badge OSIS dipasang pada saku baju, tanda lokasi serta logo SMPN 15 SEMARANG dijahit di bagian lengan kanan, badge kelas dijahit di bagian lengan kiri, identitas nama warna hitam dasar putih dijahit di dada sebelah kanan.
3)      Seragam Batik:
Baju batik SMP 15 Semarang bersaku satu di sebelah kiri. Untuk baju batik hari Kamis, rok/ celana berwarna putih dan untuk baju batik Bima, rok/ celana berwarna biru tua sesuai ketentuan. Dilengkapi dengan identitas nama warna hitam dasar putih dijahit di dada sebelah kanan.
4)      Seragam Pramuka:
Baju berwarna coklat muda, rok/ celana berwarna coklat tua sesuai ketentuan.
Dilengkapi dengan badge pramuka lengkap serta identitas nama warna hitam dasar coklat muda dijahit di dada sebelah kanan.
5)      Baju dimasukkan ke dalam bawahan (rok/ celana).
6)      Memakai ikat pinggang berwarna hitam dengan logo SMPN 15 Semarang.
7)      Ketika upacara memakai seragam OSIS lengkap serta topi berwarna biru tua berlogo Tut Wuri Handayani dan bertuliskan SMPN 15 SEMARANG.
8)      Pakaian tidak terbuat dari kain yang tipis dan tembus pandang serta tidak ketat.
9)      Ukuran kaus kaki minimal 5 cm di atas mata kaki.

b.      Siswa Putra
1)      Memakai celana panjang semata kaki, model celana tidak boleh ketat (model pensil).
2)      Celana dan lengan baju tidak digulung.
3)      Diharuskan memakai kaus singlet berwarna putih dan tidak memakai kaus rangkap/ oblong berlengan.

c.       Siswa Putri
1)      Memakai rok panjang semata kaki, model rok rempel turun pinggang.
2)      Lengan baju tidak digulung.
3)      Diharuskan memakai kaus singlet berwarna putih dan tidak memakai kaus rangkap/ oblong berlengan yang bergambar/ berwarna selain putih polos.
4)      Bagi siswa putri yang memakai jilbab, memakai baju berlengan panjang, jilbab menyesuaikan dengan seragam, ketika upacara tetap memakai topi.

2.            Pakaian Olahraga
Ketika pelajaran olahraga dan senam, siswa memakai pakaian olahraga sesuai ketentuan sekolah. Pakaian olahraga tidak boleh dipakai rangkap dengan seragam sekolah

PASAL 2
RAMBUT, KUKU, TATO, MAKE UP

1.            Umum
Siswa dilarang:
a.       Berkuku panjang;
b.      Mengecat rambut dan kuku;
c.       Bertato, bertindik.
2.            Siswa Putra
a.       Tidak boleh berambut panjang (ukuran rambut terpanjang = 5 cm).
b.      Tidak bercukur gundul.
c.       Rambut tidak diikat.
d.      Tidak boleh memakai anting atau aksesoris apapun kecuali jam tangan.
3.            Siswa Putri
a.       Rambut harus disisir rapi, bagi siswa putri yang berambut panjang (melebihi bahu) harus diikat.
b.      Tidak boleh memakai perhiasan atau aksesoris yang berlebihan.
c.       Tidak memakai make up atau sejenisnya.
d.      Tidak bertato dan bertindik tidak pada tempatnya.

PASAL 3
MASUK DAN PULANG SEKOLAH

1.            Siswa wajib hadir sebelum pukul 07.00 WIB.
2.            Siswa terlambat datang kurang dari 15 menit harus lapor kepada guru BK atau guru piket dan diizinkan masuk kelas.
3.            Siswa terlambat datang lebih dari 15 menit harus lapor kepada guru BK atau guru piket dan tidak diperkenankan masuk kelas pada jam pelajaran pertama.
4.            Senam dimulai pukul 06.30 WIB. Siswa diwajibkan hadir sebelum pukul 06.30 WIB. Setelah senam, siswa wajib ganti pakaian seragam pada hari itu.
5.            Bagi siswa yang berhalangan hadir, wajib menyampaikan surat izin dari orang tua. Izin tidak masuk paling lama 2 hari. Sedangkan izin karena sakit, lebih dari 3 hari harus dilampiri surat keterangan dokter. Orang tua yang memohonkan izin lewat telepon, harus memberikan surat izin pada hari berikutnya (saat masuk sekolah).
6.            Siswa yang meninggalkan sekolah sebelum sekolah usai, diwajibkan meminta izin terlebih dahulu kepada Guru BK.
7.            Selama pelajaran berlangsung dan pada pergantian jam pelajaran siswa diharapkan tenang dan tetap berada di dalam kelas.
8.            Ketika istirahat, siswa sebaiknya berada di luar kelas.
9.            Ketika pulang sekolah, siswa harus langsung pulang ke rumah serta dilarang duduk (nongkrong) di tepi jalan atau tempat-tempat tertentu.

PASAL 4
KEBERSIHAN, KEDISIPLINAN, KETERTIBAN

1.            Setiap kelas membentuk tim piket kelas yang bergiliran bertugas menjaga kebersihan dan ketertiban kelas.
2.            Setiap tim piket kelas yang bertugas hendaknya menyiapkan dan memelihara perlengkapan kelas yang terdiri dari:
a.       Penghapus papan tulis, penggaris dan alat tulis.
b.      Taplak meja dan bunga.
c.       Sapu ijuk, pengki plastik, lap pel dan tempat sampah.
3.            Tim piket kelas mempunyai tugas:
a.       Membersihkan lantai dan dinding serta merapikan bangku dan meja sebelum jam pelajaran pertama dimulai.
b.      Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran, misalnya: mengisi ulang tinta pada spidol, membersihkan papan tulis dan lain-lain.
c.       Melengkapi dan merapikan hiasan dinding kelas, seperti bagan struktur organisasi kelas, jadwal piket, papan absensi dan hiasan lainnya.
d.      Memasang taplak meja guru dan hiasan bunga.
e.       Melaporkan kepada guru piket dan guru BK tentang tindakan-tindakan pelanggaran di kelas yang menyangkut kebersihan dan ketertiban kelas, misalnya: membuat coretan, berbuat gaduh (ramai) atau merusak benda-benda yang ada di kelas.
4.            Setiap siswa membiasakan menjaga kebersihan ruang kelas, toilet, halaman sekolah, kebun sekolah dan lingkungan sekolah.
5.            Setiap siswa membiasakan membuang sampah di tempat sampah.
6.            Setiap siswa membiasakan budaya antri dalam mengikuti berbagai kegiatan sekolah.
7.            Setiap siswa menjaga suasana ketenangan belajar baik di kelas, perpustakaan, laboratorium maupun di tempat lain dalam lingkungan sekolah.
8.            Setiap siswa menaati jadwal kegiatan sekolah, seperti penggunaan dan peminjaman buku di perpustakaan, penggunaan laboratorium dan sumber belajar lainnya.
9.            Setiap siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru sesuai ketentuan dan tepat waktu.

PASAL 5
SOPAN SANTUN PERGAULAN

Dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, setiap siswa hendaknya:
1.            Mengucapkan salam terhadap teman, kepala sekolah, guru dan pegawai sekolah ketika bertemu atau berpisah.
2.            Menghormati sesama siswa, menghargai perbedaan agama yang dianut dan latar belakang sosial budaya yang dimiliki oleh masing-masing teman baik di sekolah maupun di luar sekolah.
3.            Menghormati ide, pikiran dan pendapat, hak cipta orang lain dan hak milik teman dan warga sekolah.
4.            Berani menyampaikan segala sesuatu secara terus terang, serta berani menyatakan bahwa sesuatu yang benar adalah benar dan sesuatu yang salah adalah salah.
5.            Menyampaikan pendapat secara sopan tanpa menyinggung perasaan orang lain.
6.            Membiasakan diri mengucapkan terima kasih ketika memperoleh bantuan dari orang lain.
7.            Berani mengakui kesalahan yang telah dilakukan dan meminta maaf apabila melanggar hak orang lain atau berbuat salah terhadap orang lain.
8.            Menggunakan bahasa (kata) yang sopan dan beradab yang membedakan hubungan dengan orang yang lebih tua atau teman sejawat serta tidak boleh berkata kotor, kasar ataupun cacian.


PASAL 6
UPACARA BENDERA DAN PERINGATAN
HARI BESAR

1.            Upacara bendera (Setiap hari Senin)
Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera dengan pakaian seragam yang telah ditentukan sekolah.
2.            Peringatan hari-hari besar:
a.       Setiap siswa mengikuti upacara peringatan hari-hari besar nasional seperti hari Kemerdekaan, Hari Pendidikan Nasional dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku.
b.      Setiap siswa wajib mengikuti upacara peringatan hari-hari besar keagamaan sesuai dengan agama yang dianut.

PASAL 7
KEGIATAN KEAGAMAAN

1.            Setiap siswa wajib melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.
2.            Setiap siswa diharuskan mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh sekolah sesuai dengan agama yang dianut.

PASAL 8
LARANGAN-LARANGAN

Setiap siswa dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.            Merokok, minum minuman keras, mengkonsumsi dan mengedarkan narkotika, obat psikotropika dan obat-obatan terlarang lainnya baik di dalam maupun di luar sekolah.
2.            Membuang sampah sembarangan.
3.            Berpacaran di dalam maupun di luar sekolah.
4.            Berkelahi baik perorangan maupun kelompok, di dalam sekolah ataupun di luar sekolah.
5.            Berbicara kotor, mengumpat, bergunjing, menghina, menyapa antar siswa dan warga sekolah dengan kata sapaan atau panggilan yang tidak sopan.
6.            Mencoret dinding bangunan, pagar sekolah, perabot dan peralatan sekolah lainnya.
7.            Membawa barang yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan kegiatan sekolah dan kegiatan belajar mengajar, seperti senjata tajam atau alat-alat lain yang membahayakan keselamatan orang lain.
8.            Membawa dan bermain kartu/alat judi.
9.            Membawa/ mengoperasikan HP di sekolah, mengirim atau menerima gambar/video porno.
10.        Bermain sepak bola di dalam ruang kelas maupun di serambi dan taman.
11.        Memotret Kepala Sekolah, guru/karyawan, teman dan memuat dalam facebook/ internet/ website/ dunia maya tanpa izin dari yang bersangkutan serta memberi komentar terhadap gambar tersebut.
12.        Mengendarai sepeda motor atau mobil ketika mengikuti kegiatan di sekolah.
13.        Bertato pada tubuh baik yang tampak dari luar maupun yang tertutup pakaian.
14.        Memakai tindik dalam bentuk apapun bagi siswa putra dan memakai tindik tidak pada tempatnya bagi siswa putri.
15.        Mengecat/menyemir rambut dengan warna apapun.
16.        Membawa dan menggunakan tipe ex cair di sekolah.
17.        Mengenakan jaket di dalam lingkungan sekolah.
18.        Keluar dari lingkungan sekolah selama jam sekolah berlangsung.
19.        Membawa penggaris besi.

PASAL 9
PENJELASAN TAMBAHAN

1.            Rambut siswa putra dinyatakan panjang apabila rambut belakang melewati kerah baju, dan jika disisir ke depan dan ke samping, menutup alis dan telinga, serta ukuran rambut yang tidak seimbang antara bagian atas, samping kanan dan kiri, serta bagian belakang.
2.            Yang dimaksud dengan kartu/alat judi adalah semua jenis alat permainan judi.
3.            Sepatu dinyatakan hitam apabila keseluruhan sepatu berwarna hitam (tanpa variasi warna lain).
4.            Pemanggilan untuk orang tua siswa tidak dapat diwakilkan.
5.            Apabila membawa tipe ex cair dan penggaris besi akan disita.
6.            Jaket dilepas di luar gerbang sekolah dan boleh dipakai di luar kompleks sekolah saat pulang sekolah.

PASAL 10
LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN
DAN SANKSI

Siswa yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang tercantum dalam tata tertib dan tata krama kehidupan sosial sekolah, diambil langkah-langkah penanganan sebagai berikut:
TABEL 2.1 Langkah-langkah penanganan
No.
Batas Skor
Bentuk Pembinaan Lanjutan
1.
2.
3.

4.
25
50
75

100
Pemanggilan orang tua tahap I, diberikan Surat Peringatan I
Pemanggilan orang tua tahap II, diberikan Surat Peringatan II
Pemanggilan orang tua tahap III, diberikan Surat Peringatan III dan skorsing
Siswa dikembalikan kepada orang tua

Catatan:
1.            Apabila siswa melakukan pelanggaran norma susila, maka akan langsung diberikan Surat Peringatan Keras, dan bila melakukan pelanggaran lagi, siswa akan dikembalikan kepada orang tua.
2.            Penilaian budi pekerti siswa berlaku untuk periode 1 tahun.
3.            Setiap pergantian tahun pelajaran, skor pelanggaran siswa dianggap kembali pada posisi nol, kecuali untuk pelanggaran yang bersifat serius, seperti:
a.       Mencemarkan nama baik sekolah dan warga sekolah.
b.      Mengancam Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, dan siswa lain.
c.       Membawa, menggunakan, dan mengedarkan narkoba/ minuman keras.
Tata tertib untuk guru.                       
1)   Hadir ke sekolah tepat waktu.
2)   Memakai pakaian rapi dan menggunakan segam yang telah disepakati.
3)   Akan mendapatkan sanksi yang telah di setujui jika melanggar peraturan yang telah disepakati

Tata tertib untuk karyawan
1)   Hadir ke sekolah tepat waktu.
2)   Memakai pakaian rapi dan menggunakan segam yang telah disepakati.
3)   Akan mendapatkan sanksi yang telah di setujui jika melanggar peraturan yang telah disepakati

11. Kesan Umum
Secara keseluruhan kami mengobservasi SMPN 15 Semarang cukup baik. Dari segi guru dan karyawan cukup terbuka terhadap kami dalam memperoleh data. Sedangkan dari siswa menurut pengamatan kami siswa-siswa tersebur sangat baik bahkan mereka sangat sopan terhadap guru dan saling menghargai sesama teman. Dari segi bangunan atau fasilitas yang ada di SMP Negeri 15 Semarag ini memiliki penataan ruang yang strategis, tanah yang lapang, sehingga bisa membangun tempat untuk fasilitas-fasilitas siswa dalam mencari ilmu. Meskipun banyak kekurangan yang harus diperbaiki oleh SMPN 15 Semarang karena banyak fasilitas yang harus diperbaiki seperti WC siswa yang kurang layak, kebersihan WC tersebut kurang.


B.       Pengamatan Terhadap Unsur Pembangun Kompetensi Dasar Pedagogik, Kepribadian, dan Sosial
Guru adalah unsur penting di dalam keseluruhan sistem pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru adalah untuk meningkatkan mutu dan kualitas siswa. Guru bukan hanya pegawai pemerintah saja tetapi guru memiliki tanggung jawab yang besar yaitu mencerdaskan anak bangsa.
Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 bahwa ada 4 kompetensi yg harus dimiliki oleh seorang guru yaitu, kompetensi pedagogic, kepribadian, social, dan professional.
1.     Kompetensi Pedagogik
Kompetensi ini menyangkut kemampuan seorang guru dalam memahami karakteristik atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa melalui berbagai cara. Cara yang utama yaitu dengan memahami siswa melalui perkembangan kognitif siswa, merancang pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar sekaligus pengembangan siswa.

a.     Kegiatan pembelajaran yang mendidik di kelas dan di lapangan.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas berjalan dengan baik karena sarana dan prasarana yang memadai seperti LCD yang membantu belajar siawa agar lebih memahami materi dari media pembelajaran. Kegiatan di Laboratorium cukup baik tetapi hanya beberapa mata pelajaran yang menggunakan fasilitas laboraturium
Kegiatan pembelajaran di lapangan adalah kegiatan olahraga yang dibimbing oleh guru mata pelajaran. Dalam hal ini semua siswa mengikuti olahraga, ada yang bermain bola, basket, volley dan yang lainnya.
  1. Mengamati kegiatan Pembelajaran yang Mendorong Peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal.
Dalam hal ini guru memberikan kesempatan siswa untuk berpendapat atau memberikan jawaban saat guru bertanya. Siswa ditunjuk untuk maju ke depan untuk mengungkapkan pendapatnya dan menjelaskannya kepada teman-teman. Dalam hal ini siswa dilatih untuk mengembangkan sikap keberanian dan percaya diri akan pertanyaan atau jawaban. Meskipun jawabannya benar atau salah, akan tetapi siswa mempunyai rasa keberanian. Di akhir proses pembelajaran guru juga memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal. Hal ini dilakukan agar siswa mampu bertanggungjawab terhaap tugas yang diberikan.
  1. Mengamati Berbagai Kegiatan Pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya, yang dilakukan guru.
Untuk mengaktualisasikan potensi siswa guru melakukan berbagai model pembelajaran. Termasuk menggunakan alat peraga atau menginovasi proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan karena pembelajaran yang monoton.
2.    Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan personal yang harus dimiliki oleh guru profesional dengan cara mencerminkan kepribadian yang baik pada diri sendiri, bersikap bijaksana serta arif, bersikap dewasa dan berwibawa serta mempunyai akhlak mulia untuk menjadi sauri teladan yang baik.
a.         Perilaku saling menghargai antar warga sekolah tanpa membedakan   keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat, daerah asal dan gender.
Perilaku warga sekolah baik itu kepala sekolah, guru, karyawan maupun siswa saling menghargai, menghormati, bekerjasama dan adanya rasa toleransi antar sesama untuk menciptakan suasana harmonis serta kekeluargaan.
b.        Sikap dan perilaku warga sekolah, terhadap norma-norma yang dianut (agama, hukum, dan sosial) yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional indonesia yang beragam.
Sikap dan perilaku warga sekolah yang ada di SMP Negeri 15 Semarang ini sangat baik. Dari segi agama para guru dan siswa setiap hari melaksanakan salat dzuhur berjamaah. Dari segi hukum di SMP Negeri 15 Semarang ini memiliki aturan dan sanksi sendiri baik itu guru, karyawan maupun siswa. Sedangkan dari segi sosial baik guru, karyawan maupun siswa saling menghargai dan mengormati posisi masing-masing.
c.         Mengamati berbagai strategi berkomunikasi pembelajaran yang aktif,kreatif, efektif dan menyenangkan.
Siswa diberi tugas untuk mempresentasikan hasil dari tugas tersebut dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hal ini, untuk melatih siswa agar berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan hasil tugas tersebut
d.        Mengamati komunikasi para guru, staf, dan kepala sekolah dari sudut komunikasi yang aktif,kreatif, efektif dan menyenangkan pada peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara klasikal mulai dari:
1)      Penyiapan kondisi psikologi peserta didik
Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu guru selalu mengingatkan dan mengajarkan siswa untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai.
2)      Memberikan pertanyaan atau tugas sebagai umpan kepada peserta didik untuk merespon
Guru menanyakan tugas kepada siswa dan memberikan pertanyaan seputar materi kemarin. Hal ini dilakukan agar siswa merespon dan siap untuk menerima materi selanjutnya.
3)      Respon peserta didik
Saat siswa menerima pertanyaan yang diberikan guru ada yang berpikirnya cepat dan ada juga yang berpikirnya lambat. Tetapi siswa aktif dalam menjawab  pertanyaan atau memberikan pertanyaan kepada guru jika ada yang belum mereka pahami.
4)      Reaksi guru terhadap respon peserta didik
Ketika ada siswa yang berani untuk menjawab pertanyaan, guru selalu memberikan pujian agar siswa termotivasi untuk selalu aktif dalam pembelajaran.
3.    Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik yaitu  melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan siswa dan seluruh tenaga kependidikan serta hubungan secara keseluruhan di sekolah tersebut.
a.    Hubungan guru-guru
Dari observasi yang kita dapatkan hubungan antar sesama guru di SMP Negeri 15 semarang ini, memiliki interaksi sosial yang cukup bagus. Hal ini bisa dilihat dari komunikasi yang baik antar sesama guru dan adanya timbal balik dalam kerjasama memberikan kontribusi ilmu kepada siswa.
b.    Hubungan guru-siswa                        
Dari yang kita amati hubungan guru dengan siswa sangat baik. Siswa bersikap sopan dalam berbicara maupun bersikap dengan guru. Siswa juga memiliki kebiasaan atau tradisi yang baik yaitu setiap hari saat masuk sekolah siswa menjabat tangan guru dan mengucapkan salam.
c.    Hubungan siswa-siswa
Dari kita amati hubungan antar siswa ini cukup baik. Meskipun  masih banyak siswa yang mengelompok dan kurang berbaur dengan yang lain. Namun, sejauh ini tidak ada pertengkaran atau selisih paham antar siswa atau adanya kekerasan sesama siswa.
d.   Hubungan guru-pegawai tata usaha   
Dari  yang kita amati hubungan antar guru dengan pegawai tata usaha sangat baik karena saling bekerjasama  serta memiliki  akomodasi yang baik dalam membangun sekolah Smp Negeri 15 Semarang menuju yang lebih baik.
e.    Hubungan sosial secara keseluruhan  
Dari keseluruhan yang kita amati  kami melihat adanya hubungan sosial yang sangat baik, saling mendukung, saling menghormati antara yang satu dengan yang lain tanpa membeda-bedakan jabatan, kedudukan atau pangkat. Hal ini sangat bagus untuk berlangsungnya pembangunan dan peningkatan mutu sekolah di SMP Negeri 15 Semarang.
4.    Guru dan karyawan
Jumlah guru dan karyawan di SMPN 15 Semarang sebanyak 57 orang. Untuk lebih rincinya adalah terdiri dari 48 guru tetap, 1 guru tidak tetap, 3 orang karyawan tetap, dan 5 orang karyawan tidak tetap. Guru dan mapel memiliki lineritas. Kondisi ekonomi guru maupun karyawan rata-rata pada tingkat golongan menengah ke atas.


C.      Pengamatan terhadap Unsur Pemerkuat Pemahaman Peserta Didik

Ada beberapa aspek yang mempengaruhi dan memperkuat pemahaman peserta didik yaitu:

1.     Aspek psikologis
    Pada aspek ini siswa sudah mulai berpikir yang baik atau yang buruk. Siswa di SMP Negeri 15 Semrang ini memiliki nilai moral yang cukup baik,  sebagian siswa sudah dapat mengendalikan emosi cukup baik. Meskipun masih banyak murid yang mudah emosi dan memiliki norma yang kurang baik. Namun, pada usia terseburt siswa memang masih labil dan memiliki kenakalannya yang wajar.
2.    Aspek fisiologis
    Dalam aspek fisik, fisik siswa dalam satu sekolah bervariasi ada yang gemuk, ada yang kurus, ada yang tinggi, ada yang pendek. Karena pada masa-masa SMP sebagian siswa sedang dalam masa perubahan fisik yang cukup signifikan dari mulai suara, kematangan fisik dan kesehatan. Hal ini, adalah tanda dari perubahan siswa  dari anak-anak menuju ke remaja.
3.    Aspek sosiologis
   Siswa memiliki aspek sosial yang cukup baik, baik dari interaksi terhadap guru, karyawan, maupun sesama teman. Siswa dapat menghormati dan saling menghargai sesama. Siswa tidak membeda-bedakan hubungan pergaulan dengan latar belakang sosial-budaya.

Kesulitan siswa terkadang berada pada kurang konsentrasinya siswa saat proses pembelajaran dimulai. Sehingga siswa kurang memahami materi yang diberikan kepada guru. Hal ini terjadi karena kurangnya perhatian dan minat siswa pada mata pelajaran tersebut. Karena terkadang siswa merasa jenuh dan monoton pada proses penyampaian materi. Hal ini, menjadi tugas guru untuk menarik minat siswa belajar dan menginovasi cara menyampaikan materi dengan media pembelajaran semenarik mungkin.
Selain itu jumlah siswa per kelas pun menjadi perhitungan dalam memperlancar proses pembelajaran. Di SMPN 15 Semarang memiliki jumlah kelas, siswa per kelas, dan jumlah seluruh siswa sebagai berikut:
1.    Jumlah Kelas              
Jumlah kelas yang ada di SMP Negeri 15 Semarang sebanyak 27 kelas, masing-masing kelas VII, VIII dan IX  memiliki 9 kelas yaitu dari A sampai I.   
2.    Jumlah Siswa per kelas            
Jumlah siswa perkelas di SMP Negeri 15 Semarang dibatasi maksimal pada tiap kelasnya rata-rata terdapat 32 siswa
3.    Jumlah siswa seluruhnya
Jumlah siswa keseluruhannya di SMP Negeri 15 Semarang memiliki sebanyak siswa 867 siswa.
            Dalam pemerkuat pemahaman peserta didik juga di pengaruhi terdapat oleh kharakteristik dari setiap peserta didik, seperti:
1.    Aspek Fisik
Dalam perkembangan fisik, pada usia 13 sampai 14 tahun pertumbuhan remaja cenderung cepat. Dari mulai kanak-kanak beranjak remaja. perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin utama (primer) dan ciri kelamin kedua (skunder). Dari segi penampilan di lingkungan sekolah siswa sudah memakai seragam sekolah sesuai peraturan sekolah.
2.     Aspek Intelektual
Pada aspek ini siswa yang beranjak remaja sudah mulai memiliki pola pikir sendiri dalam menyelesaikan masalah-masalah kompleks maupun abstrak. Para siswa juga sudah mulai menerima informasi dan memfilter informasi tersebut mana yang baik atau kurang baik. Dalam aspek intelektual ini siswa dapat memiliki beberapa prstasi akademik maupun non akademik.
3.      Aspek  Sosial-emosional
Pada aspek ini anak cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka. Sebagian kemurungan sebagai akibat perubahan-perubahan biologis dalam hubungannya dengan kematangan seksual dan sebagian lagi karena kebingungannya dalam menghadapi apakah ia masih sebagai anak-anak atau sebagiai orang dewasa. Siswa-siswa di SMP mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara lebih objektif dan mungkin menjadi marah apabila mereka ditipu dengan gaya guru yang bersikap serba tahu.
4.     Aspek Moral
Pada umumnya siswa di SMP Negeri Semarang sudah memiliki sikap moral yang baik terbukti dari siswa yang memiliki sopan santun dan menyapa guru jika sedang berpapasan. Meskipun tidak sedikit yang terkadang bersikap kurang sopan tetapi masih dalam taraf wajar.
5.    Aspek Spiritual
Pada aspek ini siswa mulai menjalankan kewajibannya yaitu beribadah sesuai keyakinan masing-masing. Di SMP Negeri 15 Semarang ini siswa di wajibkan mengikuti salat dzuhur berjamaah.
6.     Latar belakang sosial-budaya
Mayoritas latar belakang keluarga siswa di SMP Negeri 15 Semarang ini termasuk golongan menengah ke atas dan berpendidikan. Hal ini terlihat dari antusiasme wali siswa dalam mendukung kegiatan siswa yang berada di sekolah.         


D.      Pengamatan terhadap Proses Pembelajaran Langsung di Kelas
     Pada proses pembelajaran langsung di kelas kami mengamati dari awal sampai pembelajaran berakhir. Pada waktu itu kami mengamati proses pembelajaran di kelas VIIIA yang diajar oleh ibu Rr. Oneng Prabandari, A.Md. pembelajaran dimulai dari guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa sesuai keyakinan masing-masing dan siswa mngikuti dengan baik. Saat guru memulai pembelajaran, terlebih dahulu guru menanyakan materi yang dibahas kemarin dan menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dimengerti. Siswa menjawab dengan cukup antusias. Setelah itu guru memulai materi baru dan menjelaskan materi tersebut kepada siswa. Selanjutnya, guru memberikan tugas kepada siswa dan hasil tugas tersebut dipresentasikan di depan teman-teman. Guru juga senantiasa mengamati respon siswa. Menurut pengamatan kami, siswa dalam proses belajar sebagian besar aktif dan sebagian kecil kurang memperhatikan saat guru menerangkan dan saat temannya mempresentasikan hasil tugas. Ini disebabkan Siswa mempunyai kemampuan dan potensi yang berbeda-beda dan kurangnya minat siswa terhadap materi yang diajarkan. Karena kemampuan siswa terkadang tergantung dari mata pelajaran atau cara guru menyampaikan atau metoda pembelajaran yang guru pakai.
Akhir pembelajaran di kelas, guru mengulas serta mengevaluai kembali materi yang baru di sampaikan dan menanyakan kepada siswa bagian mana yang masih bingung. Setelah itu guru menjelaskan ulang dan kesimpulan dari materi tersebut. Selanjutnya guru memberikan tugas yang di kerjakan di rumah. Hal ini, guna untuk proses tindak lanjut agar terlihat mana siswa yang sudah mengerti dan siswa yang belum mengerti materi yang telah diberikan. Selain itu guru dapat menilai seberapa besar siswa bertanggungjawab terhadap tugas yang di berikan.


E.       Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran
Dari yang kami amati selama observasi, kegiatan pembelajaran di kelas cukup aktif. Guru menggunakan metode pembelajaran yang cukup membuat siswa mengerti terhadap materi yang di ajarkan. Meskipun menurut kami, guru tersebut masih sangat kurang untuk menumbuhkan rasa ketertarikan seluruh siswa. Karena hanya sebagian siswa yang terlihat antusias sedangkan yang lainnya hanya mengikuti ataupun terpaksa mendengarkan. Seharusnya guru tidak hanya menggunakan buku sebagai bahan ajar siswa, menurut kami guru juga dapat memberikan inovasi serta berimprovisasi saat mengajarkan materi akan diajarkan kepada siswa. Akan tetapi kami cukup terkesan karena guru tersebut juga telah melibatkan siswa dalam memberikan contoh materi tersebut. Guru juga mengajak siswa untuk berpikir aktif saat guru menjelaskan. Selain itu, guru juga melakukan proses pengajaran yang runtut, hanya saja guru kurang memanfaatkan fasilitas yang ada di dalam kelas seperti LCD.










BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Dari observasi yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa sekolah SMP Negeri 15 Semarang ini memiliki integritas yang cukup bagus, baik dari segi fasilitas maupun dalam pembelajarannya. SMP Negeri 15 Semarang terletak di jalan Supriadi 72, Semarang. Memiliki lingkungan sekolah yang luas dengan kondisi gedung yang digunakan sangat mendukung sekali untuk kegiatan belajar mengajar yang baik dan kondusif. Gedung sekolah dilengkapi dengan ruang kelas yang cukup dan memiliki fasilitas yang lengkap.
Suasana lingkungan sekolah cukup nyaman banyak pohon yang tumbuh sehingga udara di sekitar sekolah sangat bagus. Selain itu, lokasi sekolah cukup stategisdidukung dengan dekatnya akes jalan menuju sekolah dari jalan utama. SMP Negeri 15 Semarang ini  memiliki kebiasaan atau tradisi baik yang dilakukan siswa setiap hari. Salah satunya setiap  pagi siswa bersalaman dengan guru. Dan SMP Negeri 15 Semarang jiga memiliki ekstrakulikuler yang cukup banyak dan ada beberapa yang berprestasi dalam lomba.
Sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 15 Semarang  ini cukup memadai  untuk mendukung lancarnya kegiatan belajar mengajar siswa. SMP Negeri 15 Semarang  juga menyediakan tempat beribadah yang lebih dari sekedar layak, yaitu dengan dibangunnya masjid. Secara keseluruhan sekolah ini memenuhi standar yang bagus dalam proses belajar mengajar.

B.       Saran
Berikut ini saran yang disampaikan penulis untuk SMP Negeri 15 Semarang adalah:
1.    Dari observasi yang kita lihat dari lingkungan sekolah sudah memadai tetapi dari beberapa ruangan seperti laboraturium bahasa, laboraturium biologi, laboraturium komputer, dan toilet belum terawat dengan baik.
2.    Dari semua yang kami lihat di lingkungan sekolah belum semua bersih karena masih terdapat sampah yang berserakan. Seharusnya pihak sekolah mengkoordinasi dengan pihak kebersihan. Karena sampah ini sebagian besar di karenakan adanya daun yang berguguran sehinnga cukup susah dalam membersihkan. Apalagi sekolah yang sangat luas ini.
3.    Lebih meningkatkan lagi sarana dan prasarana sekolah agar lebih menunjang kegiatan yang belajar mengajar yang dilaksanakan sekolah, dan tentunya memenfaatkan sarana dan prasarana tersebut dengan maksimal.
4.    Sebaiknya dalam proses pembelajaran siswa yang harus banyak aktif dan guru hanya sebagai vasilitator.
5.    Dalam menentukan metoda pembelajaran, guru harus mempertimbangkan materi yang di ajarkan oleh guru sesuai silabus. Tetapi guru juga di sarankan dapat menginovasi pembelajaran baik dari segi media atau cara penyampaian agar siswa lebih tertarik kepada materi yang di ajarkan.











DAFTAR PUSTAKA

  1. Marnur, Eka Elvariani.2014.Laporan Magang 1 PGSD UNISMUS Makasar.(Online).Tersedia (http://laporanmagang1pgsdunismuhmks2013.blogspot.co.id/)
  2. Rofiyani.2014.Laporan Makalah Observasi SMA N 2 Semarang.(Online).Tersedia (http://mrsrofiyani.blogspot.co.id/2014/11/laporan-makalah-observasi-sma-n-2.html)







 

3 komentar: