Senin, 28 Maret 2016

Makalah Pengertian dan Fungsi Telaah Buku Teks



MAKALAH
PENGERTIAN DAN FUNGSI
TELAAH BUKU TEKS BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu: Suyoto, S.Pd., M.Pd

Description: C:\Users\My Acer\Pictures\hhhh.jpg


Disusun Oleh:
Lilis Aminah                           (14410172/4E)
Neva Apriliani                        (14410191/4E)
Hesti Agestina                        (14410205/4E)
Dwi Rizka Purwarini              (14410210/4E)




PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2015/2016


BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Seiring dengan kebijakan kampus yang telah merekomendasikan mata pelajaran Telaah Buku Teks sebagai bagian dari mata kuliah semester 4 pendidikan Bahasa Indonesia. Mata kuliah Telaah Buku Teks di harapkan menjadi bekal para mahasiswa agar mampu menjadi guru yang bisa menelaah buku-buku yang akan di gunakan dalam proses pembelajaran. Telaah Buku teks di harapkan mudah di pahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.
Buku teks mempunyai banyak fungsi dalam pembelajaran, baik bagi guru yang mengajar maupun bagi siswa. Buku teks mempunyai kualitas yang berbeda antara buku teksa satu dengan buku teks yang lain, di antaranya ada buku teks yang mempunyai kualitas tinggi dan sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus bisa memilih dan menentukan mana buku yang mempunyai kualitas tinggi dan mana yang tidak mempunyai kualitas. Kualitas buku teks dapat dilihat dari sudut pandangan (point of view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat siswa, menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, buku teks harus dimengerti oleh siswa, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, serta memantapkan nilai-nilai.

B.  Rumusan Masalah
a.    Membahas tentang bagaimana pandangan para ahli tentang hakikat pengertian Telaah Buku Teks?
b.    Bagaimanakah fungsi Telaah Buku Teks?
c.    Bagaimanakah kualitas, keterbatasan, dan jenis buku teks?

C.  Tujuan
a.    Agar mahasiswa memahami tentang hakikat pengertian, dan fungsi telaah buku teks dan kualitas, keterbatasan, dan jenis Buku Teks
b.    Mahasiswa mengetahui tentang pendapat para ahli tentang Telaah Buku Teks
c.    Mahasiswa mampu menerapkan tentang hakikat pengertian, dan fungsi telaah buku teks dan  kualitas, keterbatasan, dan jenis Buku Teks dalam proses pembelajaran
D.  Manfaat
a.    Memenuhi tugas mata pelajaran Telaah Buku Teks
b.    Melatih mahasiswa bekerjasama dengan orang lain
c.    Mahasiswa dapat memperkaya ilmu tentang Telaah Buku Teks













BAB II
PEMBAHASAN

A.      Hakikat Pengertian Telaah Buku Teks

1.    Pengertian buku teks menurut beberapa ahli.
a.    Hall-Quest, 1915 dalam Tarigan, 1986:11
Buku teks adalah rekaman susunan rasial yang disusun unruk maksud-maksud dan tujuan-tujuan instruksional.
b.    Bacon, 1935 dalam Tarigan, 1986:11
Buku teks adalah buku yang dirancang untuk penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi.
c.    Buckingham, 1958, dalam Tarigan, 1986:11
Buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran.
d.   Lange, 1940
Buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi.
e.    Tarigan & Tarigan, 2010
Buku teks merupakan buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standart, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.
g.    Tarigan & Tarigan, 2010
Buku teks pelajaran merupakan buku yang dipakai untuk mempelajari atau mendalami suatu subjek pengetahuan dan ilmu serta teknologi atau suatu bidang studi, sehingga mengandung penyajian asas-asas tentang subjek tersebut, termasuk karya kepanditaan (scholarly, literary) terkait subjek yang bersangkutan.

2.    Pengertian Telaah Buku Teks
            Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah “telaah” terdiri atas tiga suku kata, yaitu te-la-ah yang artinya penyelidikan, kajian, pemeriksaan, penelitian. Sedangkan buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab (KBBI 1994: 152) dan teks adalah bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dsb (KBBI 1994: 1024).
            Maka dapat disimpulkan bahwa telaah buku teks adalah kegiatan penyelidikan, pengkajian, pemeriksaan dan penelitian terhadap bahan tertulis yang berisikan sumber pelajaran berbentuk buku sesuai dengan standar dan kualifikasi yang relevan.Sangat jelas betapa pentingnya menelaah buku teks untuk menganalisis kempetensi, relevansi dan sesuai atau tidaknya buku teks tersebut dengan silabus, dan guna mengevaluasi untuk buku teks mendatang.
            Buku teks yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan seperti yang diungkapkan oleh Greene dan Petty dalam Tarigan (1986:86) yaitu “sudut pandang (point of view), kejelasan konsep,relevan dengan kurikulum,menarik minat menumbuhkan motivasi,menstimuli aktivitas siswa,ilustratif,komunikatif,menunjang mata pelajaran lain,menghargai perbedaan individu.”
            Berdasarkan kriteria-kriteria buku teks yang baik tersebut,penulis dapat melakukan penelaahan atau penganalisisan terhadap buku teks sekolah maupun buku teks elektronik (ebook).

B.  Fungsi atau Kegunaan Telaah Buku Teks

1.    Fungsi Buku Teks
            Dengan adanya telaah buku teks kita dapat mengetahui apakah buku teks itu memenuhi kriteria-kriteria buku teks yang baik atau tidak. Adapun kriteria buku yang baik yang dingkapkan oleh Greene dan Petty dalam Tarigan (1986: 86) yaitu sudut pandang (point of view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat, menumbuhkan motivasi, menstimuli aktivitas siswa, ilustratif, komunikatif, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan individu.
            Loveridge menyatakan sebagai berikut: “Pelajaran dalam kelas sangat bergantung pada buku teks. Dalam keadaan guru tidak memenuhi syarat benar, maka buku teks merupakan pembimbing dan penunjang dalam mengajar. Bagi murid, buku teks bertugas sebagai dasar untuk belajar sistematis, untuk memperteguh, mengulang, dan untuk mengikuti pelajaran lanjutan.”
            Dengan telaah buku teks kita sebagai guru mampu memilih buku teks yang sesuai dan layak digunakan siswa. Buku teks akan berpengaruh terhadap kepribadian siswa, walaupun pengaruh itu tidak sama antara siswa satu dengan lainnya. Dengan membaca buku teks, siswa akan dapat terdorong untuk berpikir dan berbuat yang positif.
            Melalui telaah buku teks, kita dapat mengetahui Buku teks yang disusun itu menunjang program pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan atau malah menghambat pembelajaran.
            Dengan buku teks, program pembelajaran bisa dilaksanakan secara lebih teratur, sebab guru sebagai pelaksana pendidikan akan memperoleh pedoman materi yang jelas. selain mempunyai fungsi umum sebagai sosok buku, buku teks memupunyai fungsi sebagai:
a.    Sarana pengembang bahan dan program dalam kurikulum pendidikan,
b.    Sarana pemerlancar tugas akademik guru,
c.    Sarana pemerlancar ketercapaian tujuan pembelajaran, dan
d.   Sarana pemerlancar efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran
            Sementara itu, Hubert dan Harl menyoroti nilai lebih buku teks bagi guru sebagai berikut.
a.    Buku teks memuat persediaan materi bahan ajar yang memudahkan guru 
b.    merencanakan jangkauan bahan ajar yang akan disajikannya pada satuan jadwal
c.    pengajaran (mingguan, bulanan, caturwulanan, semesteran).
d.   Buku teks memuat masalah-masalah terpenting dari satu bidang studi.
e.    Buku teks banyak memuat alat bantu pengajaran, misalnya gambar, skema, 
f.     diagram, dan peta.
g.    4.  Buku teks merupakan rekaman yang permanen yang memudahkan untuk
h.    mengadakan review di kemudian hari.
i.      Buku teks memuat bahan ajar yang seragam, yang dibutuhkan untuk kesamaan
j.      evaluasi, dan juga kelancaran diskusi.
k.    Buku teks memungkinkan siswa belajar di rumah.
l.      Buku teks memuat bahan ajar yang relatif telah tertata menurut sistem dan logika
m.  tertentu.
n.    Buku teks membebaskan guru dari kesibukan mencari bahan ajar sendiri sehingga sebagian waktunya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
Sebagai seorang guru, kita juga harus pandai dalam memilih buku teks yang baik. Geene dan Pety (dalam Tarigan, 1986: 21) menyodorkan sepuluh kategori yang harus dipenuhi buku teks yang berkualitas. Sepuluh kategori tersebut sebagai berikut.
a.    Buku teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.
b.    Buku teks haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa yang memakainya.
c.    Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang memanfaatkannya.
d.   Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
e.    Isi buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
f.     Buku teks haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunaknnya.
g.    Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung siswa yang memakainya.
h.    Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas dan tegas sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia.
i.      Buku teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
j.      Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.
Sementara itu, Schorling dan Batchelder (1956) memberikan empat ciri buku teks yang baik, yaitu :
a.    Direkomendasikan oleh guru-guru yang berpengalaman sebagai buku teks yang baik,
b.    Bahan ajarnya sesuai dengan tujuan pendidikan, kebutuhan siswa, dan kebutuhan masyarakat,
c.    Cukup banyak memuat teks bacaan, bahan drill dan latihan/tugas, dan
d.   Memuat ilustrasi yang membantu siswa belajar.
            Buku teks akan berpengaruh terhadap kepribadiannya, walaupun pengaruh itu tidak sama antara siswa satu dengan lainnya. Dengan membaca buku teks, siswa akan dapat terdorong untuk berpikir dan berbuat yang positif, misalnya memecahkan masalah yang dilontarkan dalam buku teks, mengadakan pengamatan yang disarankan dalam buku teks, atau melakukan pelatihan yang diinstruksikan dalam buku teks.
            Dengan adanya dorongan yang konstruktif tersebut, maka dorongan atau motif-motif yang tidak baik atau destruktif akan terkurangi atau terhalangi. Pengaruh buku teks terhadap anak bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) dapat mendorong perkembangan yang baik dan (2) menghalangi perkembangan yang tidak baik.
            Buku teks merupakan pembimbing dan penunjang dalam mengajar. Bagi murid, buku teks bertugas sebagai dasar untuk belajar sistematis, untuk memperteguh, mengulang, dan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Buku teks dapat dipandang sebagai simpanan pengetahuan tentang berbagai segi kehidupan. Karena sudah dipersiapkan dari segi kelengkapan dan penyajiannya, buku teks itu memberikan fasilitas bagi kegiatan. Penggunaan buku teks merupakan bagian dari upaya pencipataan “budaya buku” bagi siswa, yang menjadi salah satu indikator dari masyarakat yang maju.
Buku teks berperan secara maknawi dalam prestasi belajar siswa. Laporan World Bank (1995) mengenai Indonesia, misalnya, ditunjukkan bahwa tingkat kepemilikan siswa akan buku dan fasilitas lain berkorelasi positif dengan prestasi belajar siswa. Di Filipina,  peningkatan rasio kepemilikan buku siswa dari 1 : 10 menjadi 1 : 2 di kelas 1 dan 2 secara signifikan meningkatkan hasil belajar siswa (World Bank, 1995).
2.    Fungsi Telaah Buku Teks
Greene dan petty merumuskan beberapa peranan buku teks tersebut sebagai berikut:
a.    Mencerminkan suatu sudut pandangan yang tangguh dan modern mengani pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan
b.    Menyajikan sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca, dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.
c.    Menyediakan sumber yang tersusun rapi dan bertahap
d.   Menyajikan bersama-sama dengan buku manual yang menandinginya metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi para siswa.
e.    Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam)
f.     Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan serbaguna.
Berdasarkan fungsi buku teks yang sudah dibicarakan diatas, maka kesimpulan mengenai telaah buku teks antara lain:
a.    Pelaksanaan kurikulum secara konsekuen
b.    Tidak adanya unsure yang bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945 dalam bahan pengajaran
c.    Kemantapan teori, prinsip dan generalisasi ilmu yang disampaikan.
d.   Kemantapan sistematika dan jenjang bahan yang disampaikan.
e.    Kesempurnaan sarana proses belajar mengajar.

C.  Kualitas, Keterbatasan, dan Jenis Buku Teks

1.    Kualitas Buku Teks
            Buku teks yang baik adalah buku teks yang relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum. Kualitas buku teks dapat dilihat dari sudut pandangan (point of view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat siswa, menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, buku teks harus dimengerti oleh siswa, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, serta memantapkan nilai-nilai. Butir-butir yang harus dipenuhi oleh suatu buku teks yang tergolong dalam kategori  berkualitas tinggi ialah:
a.    Buku teks harus menarik minat anak-anak, yaitu para siswa yang mempergunakannya.
b.    Buku teks harus mampu memberi motivasi kepada para siswa yang memakainya.
c.    Buku teks harus memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang memanfaatkannya.
d.   Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
e.    Buku teks isinya harus berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana, sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
f.     Buku teks harus dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya.
g.    Buku teks harus dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para siswa yang memakainya.
h.    Buku teks harus mempunyai sudut pandangan atau point of view yang jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para pemakainya yang setia.
i.      Buku teks harus mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
j.      Buku teks harus dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa pemakainya.

2.    Keterbatasan Buku Teks
            Greene dan Petty mengidentifikasikan keterbatasan-keterbatasan buku teks yaitu sebagai  berikut:
a.    Buku teks itu sendiri tidaklah mengajar (walaupun beberapa kegiatan belajar dapat dicapai dengan membacanya), tetapi merupakan suatu sarana pengajaran. 
b.    Isi yang disajikan sebagai perangkat-perangkat kegiatan belajar dipadu secara artifisial atau secara buatan saja bagi setiap kelas tertentu.
c.    Latihan-latihan dan tugas-tugas praktis agaknya kurang adekuat atau kurang memadai karena keterbatasan-keterbatasan dalam ukuran buku teks dan dikarenakan begitu banyaknya  praktek-praktek, latihan yang perlu dilaksanakan secara perbuatan.
d.   Sarana-sarana pengajaran juga sangat sedikit dan singkat karena keterbatasan-keterbatasan ruang, tempat, atau wadah yang tersedia di dalamnya.
e.    Pertolongan-pertolongan atau bantuan-bantuan yang berkaitan dengan evaluasi hanyalah  bersifat sugestif dan tidaklah mengevalusi keseluruhan ataupun keparipurnaan yang diinginkan.

3.    Jenis-Jenis Buku Teks
            Empat dasar atau patokan yang digunakan dalam mengklasifikasikan buku teks yaitu:
a.    Berdasarkan mata pelajaran atau bidang studi (terdapat di SD, SMTP, SMTA). 
b.    Berdasarkan mata kuliah bidang yang bersangkutan (terdapat di perguruan tinggi).
c.    Berdasarkan penulisan buku teks (mungkin di setiap jenjang pendidikan).
d.   Berdasarkan jumlah penulis buku.



BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
            Buku teks adalah buku pelajaran yang disusun oleh para ahli atau pakar dalam bidangnya untuk menunjang program pengajaran yang telah digariskan oleh pemerintah. Adapun Fungsi dan peranan buku teks itu adalah: (a) Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran, serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan. (b) Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa. Selain itu, juga berfungsi sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan untuk memperoleh keterampilan-keterampilan ekspresional di bawah kondisi yang menyerupai kehidupan sebenarnya. (c) Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok dalam komunikasi. (d) Metode dan sarana penyajian bahan dalam buku teks harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Misalnya, harus menarik, menantang, merangsang, dan bervariasi sehingga siswa benar-benar termotivasi untuk mempelajari buku teks tersebut. (e) Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis. (f) Di samping sebagai sumber bahan, buku teks juga berperan sebagai sumber atau alat evaluasi dan pengajaran remidial yang serasi dan tepat guna (Green dan Petty, dalam Tarigan 1986).

B.     Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai mana yang telah diketahui bahwa buku teks sebagai pedoman untuk mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh siswa, mengetahui urutan penyajian bahan ajar, mengetahui teknik dan metode pengajarannya, memperoleh bahan ajar secara mudah, dan menggunakannya sebagai alat pembelajaran siswa di dalam atau di luar sekolah.
2.      Penelitian ini perlu dikembangkan dengan cakupan materi yang lebih luas sehingga dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.















DAFTAR PUSTAKA
1.    Almuqontirin, Rofik. 2014. “Makalah Telaah Buku Teks”. http://almuqontirin.blogspot.co.id/2013/04/makalah-telaah-buku-teks.html.
Diakses pada tanggal 25 Februari 2014.
2.    Ibrahim, Herfino. 2012. “Telaah Buku Teks, Bahan Ajar”. http://misterphysicseducation.blogspot.co.id/2012/11/telaah-buku-teks-buku-teks-dan-bahan_19.html. Diakses pada Senin, 19 November 2012
3.    Laeli, Cahaya. 2013. “Pengertian Telaah Buku Teks Menurut Beberapa Para Ahli”. http://zeelaeli.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-buku-teks-menurut-beberapa.html. Diakses pada Kamis, 28 Maret 2013
4.    Setiyoo, Den. 2015. “BAB II: Hakekat Buku Teks”. https://www.academia.edu/7316474/2._BAB_II_HAKEKAT_BUKU_TEKS. Diakses pada 20 Mei 2015









 


1 komentar: