Semilir angin fajar menyegarkanku. Ku hirup udara sebanyak-banyaknya yang mengalir mengisi otakku, membawaku pada ketenangan. Peristiwa lalu tiba-tiba terlintas dalam ingatanku. Aku coba untuk merenunginya. Mungkin banyak orang merasa diriku begitu menjengkelkan, menyebalkan dan merepotkan. Mungkin tak sedikit juga orang yang sakit hati karenaku dan akhinya mulai membenciku diam-diam. Atau kepada mereka yang sering menjadikan diriku sebagai objek pembicaraan yang negatif. Memang peristiwa seperti itu lumrah terjadi pada setiap diri manusia. Karena manusia tempatnya dosa dan khilaf, begitupun diriku. Kini aku sadar betul, jika aku mengikuti nafsuku, mencaci mereka, merasa tidak terima, dan balik menyerang mereka, apa bedanya aku?
Di temani surya yang mengintip dibalik awan-awan, yang menyalurkan kehangatan pagi. Aku mengerti, bukan kemarahan dan dendam yang harus ku lakukan, tetapi memberikan penghargaan yang lebih pada orang-orang yang membenciku. Karena bagiku orang-orang yang membenciku itu, biasaanya jauh lebih mengenal diriku dibandingkan dengan orang yang baik padaku. sepertinya begitu bukan?
Aku masuk kembali kedalam rumah sederhanaku. Pagi ini terasa lebih indah, bergegas aku menyiapkan keperluanku untuk berangkat menuntun ilmu. Dan mungkin aku harus banyak berterimakasih dan meminta maaf kepada orang-orang yang membenciku. Mereka mengajarkanku arti kedewasaan yang sesungguhnya.
pisss.. cari sesuatu yg berbeda itu susah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar