
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG I
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) 15 SEMARANG

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Penyelesaian Program Magang I
oleh
DWI RIZKA PURWARINI
14410210
PUSAT KURIKULUM, PBM DAN PPL
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
AGUSTUS 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
DAFTAR
TABEL.......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................ 2
C. Manfaat...................................................................................................... 2
BAB II HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
A. Kultur Sekolah................. ......................................................................... 3
B. Kompetensi Dasar
Pedagogik, Kepribadian, dan Sosial......................... 24
C. Pemahaman Peserta Didik....................................................................... 29
D. Proses Pembelajaran
Langsung di Kelas.................................................. 30
E. Refleksi Hasil
Pengamatan Proses Pembelajaran..................................... 30
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 32
B. Saran........................................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Istilah observasi berasal dan
bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan “memperhatikan”. Istilah observasi
diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang
muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Pada
dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam
aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif subjek yang terlibat dalam
kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti
tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang
dirancang untuk pengajaran siswa di bawah pengawasan guru. Keberadaan sekolah
saat ini sangat menunjang proses KBM yang akan dilaksanakan. Peran seorang guru
dalam sebuah sekolah sangat penting. Untuk itu, seorang guru harus tahu benar
bagaimana situasi dan kondisi sekolah tempat guru tersebut mengajar.
Kita sebagai calon guru merupakan
calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa
dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu
mahasiswa harus mengetahui lebih awal tentang kondisi sesungguhnya yang ada di
sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah dapat mempersiapkan dan
merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
Dalam hal ini kami melakukan observasi di SMP Negeri 15 Semarang.
Dengan beberapa pertimbangan
diantaranya, adanya izin dari pihak kepala sekolah tersebut kepada kami untuk
melakukan observasi dan kondisi sekolah yang memungkinkan dan menunjang untuk
dilakukan observasi.
Adapun waktu
dalam melakukan observasi tanggal 18 Agustus 2015 sampai 28 Agustus
2015. Meskipun waktu yang digunakan dalam melakukan observasi ini relatif
singkat dan sedikit terkendala pada penyesuaian jadwal dan situasi sekolah.
tetapi tidak menjadi kendala yang signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran
dari observasi itu sendiri.
Selanjutnya hasil observasi tersebut dituangkan dalam sebuah
laporan tertulis untuk memenuhi salah satu mata kuliah magang
satu dan sebagai bukti laporan magang kepada sekolah yang
berjudul “Laporan Observasi
Magang Satu di SMP Negeri 15 Semarang.”
B.
Tujuan Observasi
Kegiatan observasi ini bertujuan
untuk melakukan pengamatan bagaimana kondisi, sistem administrasi, dan
pengembangan kurikulum yang ada di SMP Negeri 15 Semarang. Selain itu observasi
ini juga bertujuan untuk mengamati bagaimana proses kegiatan belajar mengajar
yang melibatkan guru dan siswa. Hasil observasi ini juga di analisis sehingga
menjadi bentuk lalaporan.
C.
Manfaat Observasi
Memberikan pengetahuan dan pengalaman
yang nyata kepada mahasiswa magang satu untuk lebih mengenal, memahami dan
berinteraksi secara langsung dengan subjek dan objek pendidikan.
BAB II
HASIL PENGAMATAN
DAN PEMBAHASAN
A.
Pengatamatan Langsung Kultur Sekolah
1.
Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
SMP Negeri 15 Semarang memiliki visi, misi dan tujuan sekolah
yaitu:
a.
Visi
“Prima dalam
Prestasi dan Budi Pekerti
b.
Misi
1)
Melaksanakan
pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan.
2)
Melaksanakan inovasi
dalam pembelajaran.
3)
Melaksanakan kegiatan
yang mendukung pencapaian kompetensi siswa.
4)
Melaksanakan
pengembangan SDM pendidikan.
5)
Melaksanakan
pengembangan Fsilitas pendidikan
6)
Melaksanakan
pengembangan manajemen sekolah (pengelola: SDM, pembelajaran, saspras,
penilaian, kesiswaan, kurikulum, administrasi, pembiayaan, pemasaran, dsb).
7)
Melaksanakan
pengembangan pembiayaan pendidikan.
8)
Melaksanakan
pengembangan penilaian pendidikan.
c.
Tujuan Sekolah
1)
Terlaksananya
pengembangan kurikulum satuan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan kondisi sekolah.
2)
Terlaksanakannya proses
Kegiatan Belajar Mengajar secara efektif dan efisien sehingga diperoleh hasil (output) yang sangat memuaskan.
3)
Tersedianya sarana dan
prasarana Kegiatan Belajar Mengajar yang
memadai sehingga memiliki daya dukung yang optimal terhadap terlaksananya
kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.
4)
Tersedianya tenaga
pendidik dan kependidikan yang memenuhi standar yang ditetapkan, sebagai
pendukung terciptanya Kegitan Belajar Mengajar yang efektif, efisien, dan hasil
yang optimal.
5)
Terlaksananya Tugas
Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari masing-masing komponen sekolah (kepala sekolah,
guru, karyawan, dan siswa).
6)
Terlaksananya tata
tertib dan segala ketentuan yang mengatur operasional sekolah, baik para
pegawai maupun siswa.
7)
Terwujudnya sumber daya
manusia (SDM) di SMP Negeri 15 Semarang bagi guru, karyawan, dan siswa yang
mampu memenangkan kompetensi di era global.
2.
Praktik Baik yang dilakukan Sekolah (Best Practice)
Praktik baik yang di lakukan SMPN 15 Semarang ini tidak jauh
berbeda dengan SMP yang lain yang ada di Semarang. Namun, praktik baik ini
dapat di contoh bagi sekolah-sekolah yang belum melaksanakannya. Praktik baik
ini yaitu:
- setiap pagi siswa bersalaman dengan guru sebelum memasuki kelas masing-masing.
- Bagi yang terlambat sebelum diperbolehkan masuk kelas, siswa harus dicatat namanya terlebih dahulu dan diberi hukuman. Guru berharap siswa tersebut jera dan tidak datang terlambat lagi.
- Siswa setiap hari jumat pagi membaca Asmaul Husna
- Bagi guru dan karyawan serta mahasiswa PPL setiap hari jumat pagi melakukan senam.
3.
Kurikulum yang diterapkan di Sekolah dan Bagaimana
Pengembangannya
Kurikulum yang diterapkan di SMP Negeri 15 Semarang yang kami
amati menerapkan satu kurikulum, yaitu kurikulum KTSP untuk kelas VII, VII dan
IX. Di sekolah ini pengebangan kurikulum dengan
memperhatikan aspek sikap, spiritual, sosial, kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan. Pengembangan kurikulum ini dapat terlaksana dengan
baik karena di dukungnya sarana dan prasarana yang memadai serta kemampuan
peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
4.
Keadaan Fisik Sekolah
a.
Luas tanah
Luas tanah yang
ada di SMPN 15 Semarang ini memiliki tanah cukup luas yaitu 17.789 m2 . Oleh karena
itu, sarana prasarana yang sangat memadai seperti lapangan olahraga, basket,
volly dan lapangan upacara. Selain itu, SMPN 15 Semarang memiliki sekolah yang hijau
banyak pohon yang ditanam di sekitar sekolah. Ini sangat bagus karena dapat
mengurangi polusi yang ada di jalan. Sehingga siswa yang ada di sekolah dapat
terhindar dari pencemaran udara yang tidak baik. Namun, hal ini cukup
menyusahkan bagi para karyawan yang membersihkan sekolah karena sekolah
tersebut menjadi kurang bersih. Sampah-sampah tersebut kebanyakan berasal dari
daun yang jatuh.
b. Jumlah Ruang Kelas
SMPN 15 Semarang memiliki 27
ruang kelas yang terdiri dari kelas VII A sampai VII I, VIII A sampai VIII I
dan IX A sampai IX I. Ruang kelas tersebut memiliki fasilitas yang cukup
lengkap seperti LCD, kipas angin, dan alat pembersih.
c. Ukuran Ruang Kelas
Ukuran ruang kelas yang ada
di SMPN 15 Semarang ini adalah 7 x 9 m2. Cukup luas memang dan dapat
menampung siswa dengan baik. Tanpa perlu berdesak-desakan. Karena idealnya
setiap ruang kelas diisi oleh 32 siswa.
d.
Bangunan lain yang ada
1)
Perpustakaan
Perpustakan yang ada di SMPN 15 Semarang ini memiliki luas 15
x 9 m2 sebenarnya yang cukup
luas. Namun, koleksi buku-buku baik itu fiksi maupun non fiksi masih sangat
kurang. Sehingga siswa jarang mengunjungi perpustakan.
2)
Laboraturium IPA
Laboraturium IPA di SMPN 15 Semarang terdapat dua ruangan
yang masing-masing luanya 15 x9 m2 . kondisi laboraturium ini cukup
baik dan bersih. Namun, peralatan praktik belum lengkap.
3)
Laboraturium Bahasa
Laboraturium bahasa di SMPN 15 Semarang memiliki luas 15 x 9 m2 . kondisi
laboraturium bahasa ini cukup baik. Namun, fasilitas ini kurang dimanfaatkan
guru dalam mengajar.
4)
Laboraturium Komputer
Laboraturium komputer di SMPN 15 Semarang ini memiliki luas
15 x 9 m2 . kondisi laboraturium ini cukup baik dan bersih. Terdapat
juga Hotspot yang dapat menunjang siswa dalam proses pembelajaran komputer yang
lebih baik.
5)
Multimedia
Multimedia di SMPN 1 Semarang
memiliki luas 15 x 9 m2 . Ruangan ini kondisinya cukup baik
dan bersih serta dapat dimanfaatkan siswa dengan baik.
6)
Ruang OSIS
Ruang osis ini memiliki
luas 3 x 3 m2. Cukup sempit sebenarnya meskipun peralatan
di ruang osis sangat lengkap seperti komputer, printer, dan ruangan tersebut
juga ber-AC.
7)
Ruang BK
Ruang BK ini memiliki luas
18 x 12 m2 . Ruangan BK ini cukup luas dan nyaman. Sehingga
siswa dapat memanfaatkan dengan baik jika ingin berkonsultasi kepada guru BK.
8)
Ruang Kesenian
Ruang kesenian ini memiliki luas 4 x 4 m2. Ruangan ini sangat bagus
untuk menyalurkan minat siswa terhadap seni dan di ruangan ini pula terdapat
banyak karya siswa yang disimpan ruangan tersebut.
9)
UKS
Ruang UKS ini memiliki
luas yang cukup sempit yaitu 3 x 4 m2.
Namun peralatannya cukup memadai untuk pertolongan pertama bagi siswa yang
membutuhkan.
10)
Koperasi
Koperasi di SMPN 15 Semarang memiliki 5 x 4 m2.
Meskipun cukup sempit tetapi koperasi ini cukup memadai.
11)
Kantin
SMPN 15 Semarang ini memiliki kantin yang luasnya 12 x 4 m2.
Kantin cukup bersih dan nyaman. Makanan yang di sediakan juga bersih dan
bergizi.
12)
Masjid
Masjid
di SMPN 15 Semarang ini memiliki luas 10
x 10 m2. Kondisi masjid ini sangat baik dan cukup luas untuk
menampung siswa yang muslim untuk beribadah salat dzuhur berjamaah. Fasilitas
di masjid tersebut juga cukup lengkap terdapat beberapa mukena untuk salat dan terdapat pula beberapa Al Quran yang tersedia
di masjid tersebut.
13)
Toilet
Toilet
ini memiliki luas 3 x 3 m2.
Kondisinya cukup memprihatinkan karena banyak pintu yang rusak dan kurang
bersih serta baunya menyebar kemana-mana. Hal ini sangat tidak baik bagi siswa
karena dapat menyebarkan penyakit yang tidak diinginkan.
14)
Ruang Meeting
Ruangan
meeting ini memiliki luas 15 x 9 m2. Kondisi ruangan ini baik dan
bersih. Karena biasanya ruangan ini sering diadakannya pertemuan atau
sejenisnya.
15)
Gudang
Gudang
ini memiliki luas 3 x 3 m2.
Kondisinya cukup baik karena tempat ini untuk menyimpan beberapa alat olahraga
dan lain sebagainya.
16)
Aula
Aula
yang ada di SMPN 15 Semarang ini memiliki luas
20 x 10 m2 . kondisi ruangan ini cukup luas, baik dan bersih.
17)
Pos Satpam
Ruangan
ini memiliki luas 2 x 2 m2 kondisinya cukup baik dan bersih. Ruangan
ini terletak di bagian pintu utama tepatnya di samping kiri bersebelahan dengan
pintu gerbang.
e.
Lapangan Olah Raga
1)
Lapangan Basket
Lapangan ini terdapat di
depan area sekolah. Lapangan ini memiliki panjang 27 meter, lebar 14 meter,
lingkaran tengah 3,6 meter, dan tinggi ring 3,05 meter. Kondisi lapanga ini
cukup baik dan bersih.
2)
Lapangan Volley
Lapangan ini terdapat di
sebelah lapangan basket, memiliki panjang 15 meter, lebar 9 meter, tinggi net
2,43 meter. Kondisi lapangan ini cukup baik.
3)
Lapangan Upacara
Terdapat di tengah-tengah
sekolah, kondinya cukup baik karena di samping kiri dan kanan di tumbuhi oleh
beberapa pohon sehingga udanya cukup sejuk. Namun, hal ini juga menyebabkan lapangan menjadi kurang bersih
karena banyak daun yang gugur.
4)
Lapangan Olahraga ( Lapangan Bola )
Lapanga ini terletak di
belakang sekolah, memiliki panjang 100 meter dan lebar 64 meter. Kondisinya
sangat baik dan sejuk. Lapangan ini biasanya di gunakan untuk olahraga bola
atau olah raga lainnya karena lapangan ini cukup serbaguna.
5.
Keadaan Lingkungan Sekolah
a.
Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah
Dari depan SMPN 15 Semarang terdapat jalan raya,
diseberang jalan raya ada beberapa toko dan Indomaret. Sebelah selatan sekolah
terdapat perkampungan Sendangsari Raya ada juga tempat pembuangan sampah, SD
Kaliori 2, di belakang sekolah terdapat perumahan Sendangsari Utara II. Di
sebelah utara terdapat perumahan Sendangsari Utara III.
b.
Kondisi Lingkungan Sekolah
SMPN 15 Semarang mempunyai lingkungan yang sangat
luas. Maka dari itu, bentuk bangunan sekolah ini tidak bertingkat. Sedangkan
tingkat kebersihan sekolah memang kurang, masih banyak sampah yang berserakan
terutama sampah dari daun yang berguguran meskipun begitu sekolahan ini
memiliki lingkungan yang hijau, ini sangat baik bagi kondisi siswa dan tidak
terlalu terkena polusi dari sepeda motor dan pabrik. Selain itu tingkat
keamanan sekolah ini lumayan baik, karena sekolah ini dikelilingi oleh pagar
yang cukup tinggi.
- Lingkungan masyarakat sekolah.
Lingkungan
masyarakat sekolah di SMPN 15 Semarang memiliki kondisi sosial yang baik
terbukti dari bersihnya lingkungan di luar sekeliling sekolah. Sedangkan
kondisi ekonomi masyarakat di sekeliling sekolah tergolong ekonomi menengah.
Selain itu kondisi sosial orang tua siswa sangat baik terbukti dengan sebagian
siswa banyak yang diantar jemput oleh orang tua masing-masing siswa. Hal ini
membuktikan adanya peran serta orang tua dalam pendidikan anaknya, selain materi.
Disamping adanya kondisi sosial orang tua siswa terdapat pula kondisi ekonomi.
Menurut kami kondisi ekonomi siswa termasuk golongan menengah keatas.
Jangkauan transportasi siswa
menuju SMPN 15 Semarang sangatlah beragam. Ada yang jalan kaki, naik sepeda,
naik angkutan umum, diantar jemput orang tua dengan naik sepeda motor, bahkan
ada juga yang diantar naik mobil.
6.
Fasilitas Sekolah
a.
Perpustakaan
Kuantitas : 1
Kualitas : kurang memadai karena buku-buku
diperpustakaan masih kurang banyak dan
ruangan pun terlalu sempit karena tidak ada ruang baca yang cukup nyaman untuk
membuat siswa tertarik untuk membaca seharusnya perpustakaan memiliki tempat
yang luas, buku yang memadai, terdapat ruang baca yang tersendiri, serta
pencahayaan yang cukup.
b.
Laboratonum
Kuantitas : 5
Kualitas : cukup memadai karena dengan
banyaknya laboratorium sesuai dengan jumlah siswa SMPN 15 Semarang yang begitu
banyak. Laboratorium tersebut adalah laboratorium IPA, laboratorium bahasa, dan
laboratorium komputer.
c.
Ruang BP
Kuantitas : 1
Kualitas : memadai karena ruangannya luas,
bersih dan terdapat ditengah-tengah kelas.
d.
Ruang Serbaguna
Kuantitas : 1
Kualitas : memadai karena ruangannya bersih,
nyaman dan luas.
e.
Ruang Tata Usaha
Kuantitas : 1
Kualitas : memadai karena ruangannya bersih,
nyaman, luas dan peralatan kerja cukup lengkap.
- Lain-lain
1)
Koperasi
Kuantitas : 1
Kualitas : kurang memadai karena kurang luas,
kurang juga dalam menyediakan alat
tulis.
2)
Kantin
Kuantitas : 1
Kualitas : memadai karena cukup untuk menampung
banyaknya siswa yang akan makan saat istirahat.
3)
UKS
Kuantitas : 1
Kualitas : kurang memadai karena kurang luas, dan
letak kurang strategis.
4)
Ruang OSIS
Kuantitas : 1
Kualitas : cukup memadai karena ruangannya nyaman
tetapi kurang luas.
5)
Masjid
Kuantitas : 1
Kualitas : memadai karena dapat menampung siswa untuk
emlakukan sholat berjamaah.
6)
Parkiran
Kuantitas : 2
Kualitas : kurang memadai karena kurang luas, kurang
rapi dalam penataan khususnya parkiran siswa.
7)
Jaringan networking
sekolah
Kuantitas : 1
Kualitas : cukup memadai karena siswa juga dapat
menggunakan wife secara bebas. Namun,
jaringannya cukup susah dikarenakan banyak penggunanya.
7.
Kesiswaan
1.
Kriteria penerimaan siswa
baru
Lulus SD/MI atau surat
keterangan yang berpenghargaan sama dengan ijazah SD/MI, ijazah Program Paket
A/ULA/ijazah satuan pendidikan luar negeri yang dinilai atau dihargai sama atau
setingkat dengan SD. Usia paling tinggi 18 tahun pada awal tahun pelajaran baru
2.
Kegiatan pengembangan siswa /
kegiatan ekstra kurikuler
Kegiatan
ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar waktu pembelajaran
sekolah dan bertujuan untuk menggali potensi siswa di non akademik. Selain itu,
kegiatan ekskul ini dapat mengembangkan bakat yang dimiliki siswa.
Ekstrakulikuler yang ada di
SMP Negeri 15 Semarang ini terbagi menjadi dua yaitu ekstrakulikuler wajib dan
pilihan. Untuk ekstrakulikuler yang wajib yaitu pramuka. Sedangkan yang lainnya
siswa bebas memilih sesuai keinginan dan bakatnya. Ekstrakulikuler tersebut
yaitu:
1)
Rebana
2)
BTAQ
3)
Basket
4)
Band
5)
Bola Volly
6)
Pramuka
7)
Paskibraka
8)
Futsal
9)
PMR
10)
Pencak Silat
3.
Kegiatan Pramuka,
Pramuka yang dilaksanakan di SMP N 15 Semarang tidak jauh
berbeda dengan kegiatan pramuka pada umumnya. Dalam observasi yang kami
lakukan, pramuka dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 15.00 WIB. Kegiatan awal
yang dilakukan melaksakan upacara pembukaan, lalu melaksanakan sholat ashar
berjamaah, setelah itu melaksanakan kegiatan yang di arahkan oleh pembina
pramuka, dan diakhir kegiatan melakukan upacara penutupan.
8.
Tata Tertib
PASAL 1
PAKAIAN SEKOLAH
1.
Pakaian
Seragam
Jadwal pemakaian seragam sekolah:
a.
Senin-Rabu : Seragam OSIS (baju putih bawahan
biru tua)
Sepatu hitam polos, kaus kaki putih polos
b.
Kamis : Seragam Batik (baju batik bawahan putih)
Sepatu hitam polos, kaus kaki putih polos
Jumat :
Seragam Batik (baju batik Bima bawahan biru tua)
Sepatu dan kaus kaki bebas
c.
Sabtu : Seragam Pramuka
Sepatu hitam polos, kaus kaki hitam polos
Siswa wajib mengenakan pakaian
seragam sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Umum
1)
Sopan dan rapi sesuai dengan
norma & aturan yang berlaku.
2)
Seragam OSIS:
Baju berwarna putih bersaku satu di
sebelah kiri, rok/celana berwarna biru tua sesuai ketentuan. Dilengkapi dengan
badge OSIS dipasang pada saku baju, tanda lokasi serta logo SMPN 15 SEMARANG
dijahit di bagian lengan kanan, badge kelas dijahit di bagian lengan kiri,
identitas nama warna hitam dasar putih dijahit di dada sebelah kanan.
3)
Seragam Batik:
Baju batik SMP 15 Semarang bersaku
satu di sebelah kiri. Untuk baju batik hari Kamis, rok/ celana berwarna putih
dan untuk baju batik Bima, rok/ celana berwarna biru tua sesuai ketentuan.
Dilengkapi dengan identitas nama warna hitam dasar putih dijahit di dada
sebelah kanan.
4)
Seragam Pramuka:
Baju berwarna coklat muda, rok/
celana berwarna coklat tua sesuai ketentuan.
Dilengkapi dengan badge pramuka
lengkap serta identitas nama warna hitam dasar coklat muda dijahit di dada
sebelah kanan.
5)
Baju dimasukkan ke dalam
bawahan (rok/ celana).
6)
Memakai ikat pinggang
berwarna hitam dengan logo SMPN 15 Semarang.
7)
Ketika upacara memakai
seragam OSIS lengkap serta topi berwarna biru tua berlogo Tut Wuri Handayani
dan bertuliskan SMPN 15 SEMARANG.
8)
Pakaian tidak terbuat dari
kain yang tipis dan tembus pandang serta tidak ketat.
9)
Ukuran kaus kaki minimal 5 cm
di atas mata kaki.
b.
Siswa Putra
1)
Memakai celana panjang semata
kaki, model celana tidak boleh ketat (model pensil).
2)
Celana dan lengan baju tidak
digulung.
3)
Diharuskan memakai kaus
singlet berwarna putih dan tidak memakai kaus rangkap/ oblong berlengan.
c.
Siswa Putri
1)
Memakai rok panjang semata
kaki, model rok rempel turun pinggang.
2)
Lengan baju tidak digulung.
3)
Diharuskan memakai kaus
singlet berwarna putih dan tidak memakai kaus rangkap/ oblong berlengan yang
bergambar/ berwarna selain putih polos.
4)
Bagi siswa putri yang memakai
jilbab, memakai baju berlengan panjang, jilbab menyesuaikan dengan seragam,
ketika upacara tetap memakai topi.
2.
Pakaian
Olahraga
Ketika pelajaran olahraga dan senam,
siswa memakai pakaian olahraga sesuai ketentuan sekolah. Pakaian olahraga tidak
boleh dipakai rangkap dengan seragam sekolah
PASAL 2
RAMBUT, KUKU, TATO, MAKE UP
1.
Umum
Siswa dilarang:
a.
Berkuku panjang;
b.
Mengecat rambut dan kuku;
c.
Bertato, bertindik.
2.
Siswa Putra
a.
Tidak boleh berambut panjang
(ukuran rambut terpanjang = 5 cm).
b.
Tidak bercukur gundul.
c.
Rambut tidak diikat.
d.
Tidak boleh memakai anting
atau aksesoris apapun kecuali jam tangan.
3.
Siswa Putri
a.
Rambut harus disisir rapi,
bagi siswa putri yang berambut panjang (melebihi bahu) harus diikat.
b.
Tidak boleh memakai perhiasan
atau aksesoris yang berlebihan.
c.
Tidak memakai make up atau
sejenisnya.
d.
Tidak bertato dan bertindik
tidak pada tempatnya.
PASAL 3
MASUK DAN PULANG SEKOLAH
1.
Siswa wajib hadir sebelum
pukul 07.00 WIB.
2.
Siswa terlambat datang kurang
dari 15 menit harus lapor kepada guru BK atau guru piket dan diizinkan masuk
kelas.
3.
Siswa terlambat datang lebih
dari 15 menit harus lapor kepada guru BK atau guru piket dan tidak
diperkenankan masuk kelas pada jam pelajaran pertama.
4.
Senam dimulai pukul 06.30
WIB. Siswa diwajibkan hadir sebelum pukul 06.30 WIB. Setelah senam, siswa wajib
ganti pakaian seragam pada hari itu.
5.
Bagi siswa yang berhalangan
hadir, wajib menyampaikan surat izin dari orang tua. Izin tidak masuk paling
lama 2 hari. Sedangkan izin karena sakit, lebih dari 3 hari harus dilampiri
surat keterangan dokter. Orang tua yang memohonkan izin lewat telepon, harus
memberikan surat izin pada hari berikutnya (saat masuk sekolah).
6.
Siswa yang meninggalkan
sekolah sebelum sekolah usai, diwajibkan meminta izin terlebih dahulu kepada
Guru BK.
7.
Selama pelajaran berlangsung
dan pada pergantian jam pelajaran siswa diharapkan tenang dan tetap berada di
dalam kelas.
8.
Ketika istirahat, siswa
sebaiknya berada di luar kelas.
9.
Ketika pulang sekolah, siswa
harus langsung pulang ke rumah serta dilarang duduk (nongkrong) di tepi jalan
atau tempat-tempat tertentu.
PASAL 4
KEBERSIHAN, KEDISIPLINAN,
KETERTIBAN
1.
Setiap kelas membentuk tim
piket kelas yang bergiliran bertugas menjaga kebersihan dan ketertiban kelas.
2.
Setiap tim piket kelas yang
bertugas hendaknya menyiapkan dan memelihara perlengkapan kelas yang terdiri
dari:
a.
Penghapus papan tulis,
penggaris dan alat tulis.
b.
Taplak meja dan bunga.
c.
Sapu ijuk, pengki plastik,
lap pel dan tempat sampah.
3.
Tim piket kelas mempunyai
tugas:
a.
Membersihkan lantai dan
dinding serta merapikan bangku dan meja sebelum jam pelajaran pertama dimulai.
b.
Mempersiapkan sarana dan
prasarana pembelajaran, misalnya: mengisi ulang tinta pada spidol, membersihkan
papan tulis dan lain-lain.
c.
Melengkapi dan merapikan
hiasan dinding kelas, seperti bagan struktur organisasi kelas, jadwal piket,
papan absensi dan hiasan lainnya.
d.
Memasang taplak meja guru dan
hiasan bunga.
e.
Melaporkan kepada guru piket
dan guru BK tentang tindakan-tindakan pelanggaran di kelas yang menyangkut
kebersihan dan ketertiban kelas, misalnya: membuat coretan, berbuat gaduh
(ramai) atau merusak benda-benda yang ada di kelas.
4.
Setiap siswa membiasakan
menjaga kebersihan ruang kelas, toilet, halaman sekolah, kebun sekolah dan
lingkungan sekolah.
5.
Setiap siswa membiasakan
membuang sampah di tempat sampah.
6.
Setiap siswa membiasakan
budaya antri dalam mengikuti berbagai kegiatan sekolah.
7.
Setiap siswa menjaga suasana
ketenangan belajar baik di kelas, perpustakaan, laboratorium maupun di tempat
lain dalam lingkungan sekolah.
8.
Setiap siswa menaati jadwal
kegiatan sekolah, seperti penggunaan dan peminjaman buku di perpustakaan,
penggunaan laboratorium dan sumber belajar lainnya.
9.
Setiap siswa menyelesaikan
tugas yang diberikan guru sesuai ketentuan dan tepat waktu.
PASAL 5
SOPAN SANTUN PERGAULAN
Dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, setiap siswa hendaknya:
1.
Mengucapkan salam terhadap
teman, kepala sekolah, guru dan pegawai sekolah ketika bertemu atau berpisah.
2.
Menghormati sesama siswa,
menghargai perbedaan agama yang dianut dan latar belakang sosial budaya yang
dimiliki oleh masing-masing teman baik di sekolah maupun di luar sekolah.
3.
Menghormati ide, pikiran dan
pendapat, hak cipta orang lain dan hak milik teman dan warga sekolah.
4.
Berani menyampaikan segala
sesuatu secara terus terang, serta berani menyatakan bahwa sesuatu yang benar
adalah benar dan sesuatu yang salah adalah salah.
5.
Menyampaikan pendapat secara
sopan tanpa menyinggung perasaan orang lain.
6.
Membiasakan diri mengucapkan
terima kasih ketika memperoleh bantuan dari orang lain.
7.
Berani mengakui kesalahan
yang telah dilakukan dan meminta maaf apabila melanggar hak orang lain atau
berbuat salah terhadap orang lain.
8.
Menggunakan bahasa (kata)
yang sopan dan beradab yang membedakan hubungan dengan orang yang lebih tua
atau teman sejawat serta tidak boleh berkata kotor, kasar ataupun cacian.
PASAL 6
UPACARA BENDERA DAN
PERINGATAN
HARI BESAR
1.
Upacara bendera (Setiap hari
Senin)
Setiap siswa wajib mengikuti upacara
bendera dengan pakaian seragam yang telah ditentukan sekolah.
2.
Peringatan hari-hari besar:
a.
Setiap siswa mengikuti
upacara peringatan hari-hari besar nasional seperti hari Kemerdekaan, Hari
Pendidikan Nasional dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku.
b.
Setiap siswa wajib mengikuti
upacara peringatan hari-hari besar keagamaan sesuai dengan agama yang dianut.
PASAL 7
KEGIATAN KEAGAMAAN
1.
Setiap siswa wajib
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.
2.
Setiap siswa diharuskan
mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh sekolah sesuai dengan
agama yang dianut.
PASAL 8
LARANGAN-LARANGAN
Setiap siswa dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.
Merokok, minum minuman keras,
mengkonsumsi dan mengedarkan narkotika, obat psikotropika dan obat-obatan
terlarang lainnya baik di dalam maupun di luar sekolah.
2.
Membuang sampah sembarangan.
3.
Berpacaran di dalam maupun di
luar sekolah.
4.
Berkelahi baik perorangan
maupun kelompok, di dalam sekolah ataupun di luar sekolah.
5.
Berbicara kotor, mengumpat,
bergunjing, menghina, menyapa antar siswa dan warga sekolah dengan kata sapaan
atau panggilan yang tidak sopan.
6.
Mencoret dinding bangunan, pagar
sekolah, perabot dan peralatan sekolah lainnya.
7.
Membawa barang yang tidak ada
hubungannya dengan kepentingan kegiatan sekolah dan kegiatan belajar mengajar,
seperti senjata tajam atau alat-alat lain yang membahayakan keselamatan orang
lain.
8.
Membawa dan bermain
kartu/alat judi.
9.
Membawa/ mengoperasikan HP di
sekolah, mengirim atau menerima gambar/video porno.
10.
Bermain sepak bola di dalam
ruang kelas maupun di serambi dan taman.
11.
Memotret Kepala Sekolah,
guru/karyawan, teman dan memuat dalam facebook/ internet/ website/ dunia maya
tanpa izin dari yang bersangkutan serta memberi komentar terhadap gambar
tersebut.
12.
Mengendarai sepeda motor atau
mobil ketika mengikuti kegiatan di sekolah.
13.
Bertato pada tubuh baik yang
tampak dari luar maupun yang tertutup pakaian.
14.
Memakai tindik dalam bentuk
apapun bagi siswa putra dan memakai tindik tidak pada tempatnya bagi siswa
putri.
15.
Mengecat/menyemir rambut
dengan warna apapun.
16.
Membawa dan menggunakan tipe
ex cair di sekolah.
17.
Mengenakan jaket di dalam
lingkungan sekolah.
18.
Keluar dari lingkungan
sekolah selama jam sekolah berlangsung.
19.
Membawa penggaris besi.
PASAL 9
PENJELASAN TAMBAHAN
1.
Rambut siswa putra dinyatakan
panjang apabila rambut belakang melewati kerah baju, dan jika disisir ke depan
dan ke samping, menutup alis dan telinga, serta ukuran rambut yang tidak
seimbang antara bagian atas, samping kanan dan kiri, serta bagian belakang.
2.
Yang dimaksud dengan
kartu/alat judi adalah semua jenis alat permainan judi.
3.
Sepatu dinyatakan hitam
apabila keseluruhan sepatu berwarna hitam (tanpa variasi warna lain).
4.
Pemanggilan untuk orang tua
siswa tidak dapat diwakilkan.
5.
Apabila membawa tipe ex cair
dan penggaris besi akan disita.
6.
Jaket dilepas di luar gerbang
sekolah dan boleh dipakai di luar kompleks sekolah saat pulang sekolah.
PASAL 10
LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN
DAN SANKSI
Siswa yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang
tercantum dalam tata tertib dan tata krama kehidupan sosial sekolah, diambil
langkah-langkah penanganan sebagai berikut:
TABEL 2.1 Langkah-langkah penanganan
No.
|
Batas Skor
|
Bentuk Pembinaan Lanjutan
|
1.
2.
3.
4.
|
25
50
75
100
|
Pemanggilan orang tua tahap
I, diberikan Surat Peringatan I
Pemanggilan orang tua tahap
II, diberikan Surat Peringatan II
Pemanggilan orang tua tahap
III, diberikan Surat Peringatan III dan skorsing
Siswa dikembalikan kepada
orang tua
|
Catatan:
1.
Apabila siswa melakukan
pelanggaran norma susila, maka akan langsung diberikan Surat Peringatan Keras,
dan bila melakukan pelanggaran lagi, siswa akan dikembalikan kepada orang tua.
2.
Penilaian budi pekerti siswa
berlaku untuk periode 1 tahun.
3.
Setiap pergantian tahun
pelajaran, skor pelanggaran siswa dianggap kembali pada posisi nol, kecuali
untuk pelanggaran yang bersifat serius, seperti:
a.
Mencemarkan nama baik sekolah
dan warga sekolah.
b.
Mengancam Kepala Sekolah,
Guru, Karyawan, dan siswa lain.
c.
Membawa, menggunakan, dan
mengedarkan narkoba/ minuman keras.
Tata tertib untuk guru.
1)
Hadir ke sekolah tepat waktu.
2)
Memakai pakaian rapi dan menggunakan segam yang telah
disepakati.
3)
Akan mendapatkan sanksi yang telah di setujui jika melanggar
peraturan yang telah disepakati
Tata tertib untuk karyawan
1)
Hadir ke sekolah tepat waktu.
2)
Memakai pakaian rapi dan menggunakan segam yang telah
disepakati.
3)
Akan mendapatkan sanksi yang telah di setujui jika melanggar
peraturan yang telah disepakati
11. Kesan Umum
Secara
keseluruhan kami mengobservasi SMPN 15 Semarang cukup baik. Dari segi guru dan
karyawan cukup terbuka terhadap kami dalam memperoleh data. Sedangkan dari
siswa menurut pengamatan kami siswa-siswa tersebur sangat baik bahkan mereka
sangat sopan terhadap guru dan saling menghargai sesama teman. Dari segi
bangunan atau fasilitas yang ada di SMP Negeri 15 Semarag ini memiliki penataan
ruang yang strategis, tanah yang lapang, sehingga bisa membangun tempat untuk
fasilitas-fasilitas siswa dalam mencari ilmu. Meskipun banyak kekurangan yang
harus diperbaiki oleh SMPN 15 Semarang karena banyak fasilitas yang harus
diperbaiki seperti WC siswa yang kurang layak, kebersihan WC tersebut kurang.
B.
Pengamatan Terhadap
Unsur Pembangun Kompetensi Dasar Pedagogik, Kepribadian, dan Sosial
Guru adalah unsur penting di dalam keseluruhan sistem
pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru adalah untuk meningkatkan
mutu dan kualitas siswa. Guru bukan hanya pegawai pemerintah saja tetapi guru
memiliki tanggung jawab yang besar yaitu mencerdaskan anak bangsa.
Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
2007 bahwa ada 4 kompetensi yg harus dimiliki oleh seorang guru yaitu,
kompetensi pedagogic, kepribadian, social, dan professional.
1.
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi
ini menyangkut kemampuan seorang guru dalam memahami karakteristik atau
kemampuan yang dimiliki oleh siswa melalui berbagai cara. Cara yang utama yaitu
dengan memahami siswa melalui perkembangan kognitif siswa, merancang
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar
sekaligus pengembangan siswa.
a.
Kegiatan pembelajaran
yang mendidik di kelas dan di lapangan.
Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan di kelas berjalan dengan baik karena sarana dan prasarana yang
memadai seperti LCD yang membantu belajar siawa agar lebih memahami materi dari
media pembelajaran. Kegiatan di Laboratorium cukup baik tetapi hanya beberapa
mata pelajaran yang menggunakan fasilitas laboraturium
Kegiatan pembelajaran
di lapangan adalah kegiatan olahraga yang dibimbing oleh guru mata pelajaran.
Dalam hal ini semua siswa mengikuti olahraga, ada yang bermain bola, basket,
volley dan yang lainnya.
- Mengamati kegiatan Pembelajaran yang Mendorong Peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal.
Dalam hal ini guru
memberikan kesempatan siswa untuk berpendapat atau memberikan jawaban saat guru
bertanya. Siswa ditunjuk untuk maju ke depan untuk mengungkapkan pendapatnya
dan menjelaskannya kepada teman-teman. Dalam hal ini siswa dilatih untuk
mengembangkan sikap keberanian dan percaya diri akan pertanyaan atau jawaban.
Meskipun jawabannya benar atau salah, akan tetapi siswa mempunyai rasa
keberanian. Di akhir proses pembelajaran guru juga memberikan tugas kepada
siswa untuk mengerjakan soal. Hal ini dilakukan agar siswa mampu
bertanggungjawab terhaap tugas yang diberikan.
- Mengamati Berbagai Kegiatan Pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya, yang dilakukan guru.
Untuk
mengaktualisasikan potensi siswa guru melakukan berbagai model pembelajaran.
Termasuk menggunakan alat peraga atau menginovasi proses pembelajaran
menggunakan media pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan karena
pembelajaran yang monoton.
2.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan
personal yang harus dimiliki oleh guru profesional dengan cara mencerminkan
kepribadian yang baik pada diri sendiri, bersikap bijaksana serta arif,
bersikap dewasa dan berwibawa serta mempunyai akhlak mulia untuk menjadi sauri
teladan yang baik.
a.
Perilaku saling
menghargai antar warga sekolah tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat,
daerah asal dan gender.
Perilaku warga sekolah
baik itu kepala sekolah, guru, karyawan maupun siswa saling menghargai,
menghormati, bekerjasama dan adanya rasa toleransi antar sesama untuk
menciptakan suasana harmonis serta kekeluargaan.
b.
Sikap dan perilaku
warga sekolah, terhadap norma-norma yang dianut (agama, hukum, dan sosial) yang
berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional indonesia yang beragam.
Sikap dan perilaku
warga sekolah yang ada di SMP Negeri 15 Semarang ini sangat baik. Dari segi
agama para guru dan siswa setiap hari melaksanakan salat dzuhur berjamaah. Dari
segi hukum di SMP Negeri 15 Semarang ini memiliki aturan dan sanksi sendiri
baik itu guru, karyawan maupun siswa. Sedangkan dari segi sosial baik guru,
karyawan maupun siswa saling menghargai dan mengormati posisi masing-masing.
c.
Mengamati berbagai
strategi berkomunikasi pembelajaran yang aktif,kreatif, efektif dan
menyenangkan.
Siswa diberi tugas
untuk mempresentasikan hasil dari tugas tersebut dengan menggunakan bahasa yang
baik dan benar. Hal ini, untuk melatih siswa agar berkomunikasi dengan baik
dalam menyampaikan hasil tugas tersebut
d.
Mengamati komunikasi
para guru, staf, dan kepala sekolah dari sudut komunikasi yang aktif,kreatif,
efektif dan menyenangkan pada peserta didik dengan bahasa yang khas dalam
interaksi pembelajaran yang terbangun secara klasikal mulai dari:
1)
Penyiapan kondisi
psikologi peserta didik
Sebelum memulai
pelajaran terlebih dahulu guru selalu mengingatkan dan mengajarkan siswa untuk
berdoa sebelum pelajaran dimulai.
2)
Memberikan pertanyaan
atau tugas sebagai umpan kepada peserta didik untuk merespon
Guru menanyakan tugas
kepada siswa dan memberikan pertanyaan seputar materi kemarin. Hal ini
dilakukan agar siswa merespon dan siap untuk menerima materi selanjutnya.
3)
Respon peserta didik
Saat siswa menerima
pertanyaan yang diberikan guru ada yang berpikirnya cepat dan ada juga yang
berpikirnya lambat. Tetapi siswa aktif dalam menjawab pertanyaan atau memberikan pertanyaan kepada
guru jika ada yang belum mereka pahami.
4)
Reaksi guru terhadap
respon peserta didik
Ketika ada siswa yang
berani untuk menjawab pertanyaan, guru selalu memberikan pujian agar siswa
termotivasi untuk selalu aktif dalam pembelajaran.
3.
Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang pendidik yaitu
melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan siswa dan seluruh
tenaga kependidikan serta hubungan secara keseluruhan di sekolah tersebut.
a.
Hubungan guru-guru
Dari
observasi yang kita dapatkan hubungan antar sesama guru di SMP Negeri 15
semarang ini, memiliki interaksi sosial yang cukup bagus. Hal ini bisa dilihat
dari komunikasi yang baik antar sesama guru dan adanya timbal balik dalam
kerjasama memberikan kontribusi ilmu kepada siswa.
b.
Hubungan guru-siswa
Dari yang kita amati hubungan
guru dengan siswa sangat baik. Siswa bersikap sopan dalam berbicara maupun
bersikap dengan guru. Siswa juga memiliki kebiasaan atau tradisi yang baik
yaitu setiap hari saat masuk sekolah siswa menjabat tangan guru dan mengucapkan
salam.
c.
Hubungan siswa-siswa
Dari kita
amati
hubungan antar siswa ini cukup baik. Meskipun
masih banyak siswa yang mengelompok dan kurang berbaur dengan yang lain.
Namun, sejauh
ini tidak ada pertengkaran atau selisih paham antar siswa
atau adanya kekerasan sesama siswa.
d.
Hubungan guru-pegawai tata
usaha
Dari yang kita amati hubungan antar guru dengan
pegawai tata usaha sangat baik karena saling bekerjasama serta memiliki akomodasi yang baik dalam membangun sekolah
Smp Negeri 15 Semarang menuju yang lebih baik.
e.
Hubungan sosial secara keseluruhan
Dari
keseluruhan yang kita amati kami melihat
adanya hubungan sosial yang sangat baik, saling mendukung, saling menghormati
antara yang satu dengan yang lain tanpa membeda-bedakan jabatan, kedudukan atau
pangkat. Hal ini sangat bagus untuk berlangsungnya pembangunan dan peningkatan
mutu sekolah di SMP Negeri 15 Semarang.
4.
Guru dan karyawan
Jumlah guru dan karyawan di SMPN 15 Semarang sebanyak
57 orang. Untuk lebih rincinya adalah terdiri dari 48 guru tetap, 1 guru tidak tetap,
3 orang karyawan tetap, dan 5 orang karyawan tidak tetap. Guru dan mapel
memiliki lineritas. Kondisi ekonomi guru maupun karyawan rata-rata pada tingkat
golongan menengah ke atas.
C.
Pengamatan terhadap
Unsur Pemerkuat Pemahaman Peserta Didik
Ada beberapa aspek
yang mempengaruhi dan memperkuat pemahaman peserta didik yaitu:
1.
Aspek psikologis
Pada aspek ini siswa sudah mulai berpikir yang baik atau yang buruk.
Siswa di SMP Negeri 15 Semrang ini memiliki nilai moral yang cukup baik, sebagian siswa sudah dapat mengendalikan
emosi cukup baik. Meskipun masih banyak murid yang mudah emosi dan memiliki
norma yang kurang baik. Namun, pada usia terseburt siswa memang masih labil dan
memiliki kenakalannya yang wajar.
2.
Aspek fisiologis
Dalam aspek fisik, fisik siswa dalam satu
sekolah bervariasi ada yang gemuk, ada yang kurus, ada yang tinggi, ada yang
pendek. Karena pada masa-masa SMP sebagian siswa sedang dalam masa perubahan
fisik yang cukup signifikan dari mulai suara, kematangan fisik dan kesehatan.
Hal ini, adalah tanda dari perubahan siswa
dari anak-anak menuju ke remaja.
3.
Aspek sosiologis
Siswa memiliki aspek sosial yang cukup baik, baik dari interaksi
terhadap guru, karyawan, maupun sesama teman. Siswa dapat menghormati dan
saling menghargai sesama. Siswa tidak membeda-bedakan hubungan pergaulan dengan latar belakang sosial-budaya.
Kesulitan
siswa terkadang berada pada kurang konsentrasinya siswa saat proses
pembelajaran dimulai. Sehingga siswa kurang memahami materi yang diberikan
kepada guru. Hal ini terjadi karena kurangnya perhatian dan minat siswa pada
mata pelajaran tersebut. Karena terkadang siswa merasa jenuh dan monoton pada
proses penyampaian materi. Hal ini, menjadi tugas guru untuk menarik minat
siswa belajar dan menginovasi cara menyampaikan materi dengan media
pembelajaran semenarik mungkin.
Selain
itu jumlah siswa per kelas pun menjadi perhitungan dalam memperlancar proses
pembelajaran. Di SMPN 15 Semarang memiliki jumlah kelas, siswa per kelas, dan
jumlah seluruh siswa sebagai berikut:
1.
Jumlah Kelas
Jumlah kelas yang ada di SMP
Negeri 15 Semarang sebanyak 27 kelas, masing-masing kelas VII, VIII dan IX memiliki 9 kelas yaitu dari A sampai I.
2.
Jumlah Siswa per kelas
Jumlah siswa perkelas di SMP
Negeri 15 Semarang dibatasi maksimal pada tiap kelasnya rata-rata terdapat 32
siswa
3.
Jumlah siswa seluruhnya
Jumlah siswa keseluruhannya
di SMP Negeri 15 Semarang memiliki sebanyak siswa 867 siswa.
Dalam
pemerkuat pemahaman peserta didik juga di pengaruhi terdapat oleh
kharakteristik dari setiap peserta didik, seperti:
1.
Aspek Fisik
Dalam perkembangan fisik, pada usia 13 sampai 14 tahun pertumbuhan remaja cenderung cepat. Dari mulai kanak-kanak beranjak remaja. perubahan
ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin utama
(primer) dan ciri kelamin kedua (skunder). Dari segi penampilan di lingkungan
sekolah siswa sudah memakai seragam sekolah sesuai peraturan sekolah.
2.
Aspek Intelektual
Pada aspek
ini siswa yang beranjak remaja sudah mulai memiliki pola pikir sendiri dalam menyelesaikan masalah-masalah kompleks
maupun abstrak. Para siswa juga sudah mulai menerima
informasi dan memfilter informasi tersebut mana yang baik atau kurang baik.
Dalam aspek intelektual ini siswa dapat memiliki beberapa prstasi akademik
maupun non akademik.
3.
Aspek Sosial-emosional
Pada aspek ini anak cenderung banyak
murung dan tidak dapat diterka. Sebagian kemurungan sebagai akibat
perubahan-perubahan biologis dalam hubungannya dengan kematangan seksual dan
sebagian lagi karena kebingungannya dalam menghadapi apakah ia masih sebagai
anak-anak atau sebagiai orang dewasa. Siswa-siswa di SMP mulai mengamati orang
tua dan guru-guru mereka secara lebih objektif dan mungkin menjadi marah
apabila mereka ditipu dengan gaya guru yang bersikap serba tahu.
4.
Aspek Moral
Pada umumnya siswa di SMP Negeri
Semarang sudah
memiliki sikap moral yang baik terbukti dari siswa yang
memiliki sopan santun
dan menyapa guru jika sedang berpapasan. Meskipun tidak sedikit yang terkadang
bersikap kurang sopan tetapi masih dalam taraf wajar.
5.
Aspek Spiritual
Pada aspek ini siswa mulai
menjalankan kewajibannya yaitu beribadah sesuai keyakinan masing-masing. Di SMP
Negeri 15 Semarang ini siswa di wajibkan mengikuti salat dzuhur berjamaah.
6.
Latar belakang sosial-budaya
Mayoritas latar belakang keluarga siswa di SMP Negeri
15 Semarang ini termasuk golongan menengah ke atas dan berpendidikan. Hal ini
terlihat dari antusiasme wali siswa dalam mendukung kegiatan siswa yang berada
di sekolah.
D.
Pengamatan terhadap
Proses Pembelajaran Langsung di Kelas
Pada proses pembelajaran langsung di kelas
kami mengamati dari awal sampai pembelajaran berakhir. Pada waktu itu kami
mengamati proses pembelajaran di kelas VIIIA yang diajar oleh ibu Rr. Oneng
Prabandari, A.Md. pembelajaran dimulai dari guru memberikan salam dan mengajak
siswa berdoa sesuai keyakinan masing-masing dan siswa mngikuti dengan baik.
Saat guru memulai pembelajaran, terlebih dahulu guru menanyakan materi yang
dibahas kemarin dan menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum
dimengerti. Siswa menjawab dengan cukup antusias. Setelah itu guru memulai
materi baru dan menjelaskan materi tersebut kepada siswa. Selanjutnya, guru
memberikan tugas kepada siswa dan hasil tugas tersebut dipresentasikan di depan
teman-teman. Guru juga senantiasa mengamati respon siswa. Menurut pengamatan
kami, siswa dalam proses belajar sebagian besar aktif dan sebagian kecil kurang
memperhatikan saat guru menerangkan dan saat temannya mempresentasikan hasil
tugas. Ini disebabkan Siswa mempunyai kemampuan dan potensi yang berbeda-beda
dan kurangnya minat siswa terhadap materi yang diajarkan. Karena kemampuan
siswa terkadang tergantung dari mata pelajaran atau cara guru menyampaikan atau
metoda pembelajaran yang guru pakai.
Akhir pembelajaran di kelas, guru mengulas
serta mengevaluai kembali materi yang baru di sampaikan dan menanyakan kepada
siswa bagian mana yang masih bingung. Setelah itu guru menjelaskan ulang dan
kesimpulan dari materi tersebut. Selanjutnya guru memberikan tugas yang di
kerjakan di rumah. Hal ini, guna untuk proses tindak lanjut agar terlihat mana
siswa yang sudah mengerti dan siswa yang belum mengerti materi yang telah
diberikan. Selain itu guru dapat menilai seberapa besar siswa bertanggungjawab
terhadap tugas yang di berikan.
E.
Refleksi Hasil Pengamatan
Proses Pembelajaran
Dari yang kami amati selama observasi, kegiatan pembelajaran di kelas cukup aktif. Guru menggunakan
metode pembelajaran yang cukup membuat siswa mengerti terhadap materi yang di
ajarkan. Meskipun menurut kami, guru tersebut masih sangat kurang untuk
menumbuhkan rasa ketertarikan seluruh siswa. Karena hanya sebagian siswa yang
terlihat antusias sedangkan yang lainnya hanya mengikuti ataupun terpaksa
mendengarkan. Seharusnya guru tidak hanya menggunakan buku sebagai bahan ajar siswa,
menurut kami guru juga dapat memberikan inovasi serta berimprovisasi saat
mengajarkan materi akan diajarkan kepada siswa. Akan tetapi kami cukup terkesan
karena guru tersebut juga telah melibatkan siswa dalam memberikan contoh materi
tersebut. Guru juga mengajak siswa untuk berpikir aktif saat guru menjelaskan.
Selain itu, guru juga melakukan proses pengajaran yang runtut, hanya saja guru
kurang memanfaatkan fasilitas yang ada di dalam kelas seperti LCD.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari observasi yang kami lakukan,
kami menyimpulkan bahwa sekolah SMP Negeri 15 Semarang ini memiliki integritas
yang cukup bagus, baik dari segi fasilitas maupun dalam pembelajarannya. SMP
Negeri 15 Semarang terletak di jalan Supriadi 72, Semarang. Memiliki lingkungan
sekolah yang luas dengan kondisi gedung yang digunakan sangat mendukung sekali
untuk kegiatan belajar mengajar yang baik dan kondusif. Gedung sekolah
dilengkapi dengan ruang kelas yang cukup dan memiliki fasilitas yang lengkap.
Suasana lingkungan sekolah cukup
nyaman banyak pohon yang tumbuh sehingga udara di sekitar sekolah sangat bagus.
Selain itu, lokasi sekolah cukup stategisdidukung dengan dekatnya akes jalan
menuju sekolah dari jalan utama. SMP Negeri 15 Semarang ini memiliki kebiasaan atau tradisi baik yang
dilakukan siswa setiap hari. Salah satunya setiap pagi siswa bersalaman dengan guru. Dan SMP
Negeri 15 Semarang jiga memiliki ekstrakulikuler yang cukup banyak dan ada
beberapa yang berprestasi dalam lomba.
Sarana dan prasarana yang ada di
SMP Negeri 15 Semarang ini cukup
memadai untuk mendukung lancarnya
kegiatan belajar mengajar siswa. SMP Negeri 15 Semarang juga menyediakan tempat beribadah yang lebih
dari sekedar layak, yaitu dengan dibangunnya masjid. Secara keseluruhan sekolah
ini memenuhi standar yang bagus dalam proses belajar mengajar.
B.
Saran
Berikut
ini saran yang disampaikan penulis untuk SMP Negeri 15 Semarang adalah:
1.
Dari observasi yang
kita lihat dari lingkungan sekolah sudah memadai tetapi dari beberapa ruangan
seperti laboraturium bahasa, laboraturium biologi, laboraturium komputer, dan
toilet belum terawat dengan baik.
2.
Dari semua yang kami
lihat di lingkungan sekolah belum semua bersih karena masih terdapat sampah
yang berserakan. Seharusnya pihak sekolah mengkoordinasi dengan pihak
kebersihan. Karena sampah ini sebagian besar di karenakan adanya daun yang
berguguran sehinnga cukup susah dalam membersihkan. Apalagi sekolah yang sangat
luas ini.
3.
Lebih meningkatkan lagi
sarana dan prasarana sekolah agar lebih menunjang kegiatan yang belajar
mengajar yang dilaksanakan sekolah, dan tentunya memenfaatkan sarana dan
prasarana tersebut dengan maksimal.
4.
Sebaiknya dalam proses
pembelajaran siswa yang harus banyak aktif dan guru hanya sebagai vasilitator.
5.
Dalam menentukan metoda
pembelajaran, guru harus mempertimbangkan materi yang di ajarkan oleh guru
sesuai silabus. Tetapi guru juga di sarankan dapat menginovasi pembelajaran
baik dari segi media atau cara penyampaian agar siswa lebih tertarik kepada
materi yang di ajarkan.
DAFTAR PUSTAKA
- Marnur, Eka Elvariani.2014.Laporan Magang 1 PGSD UNISMUS Makasar.(Online).Tersedia (http://laporanmagang1pgsdunismuhmks2013.blogspot.co.id/)
- Rofiyani.2014.Laporan Makalah Observasi SMA N 2 Semarang.(Online).Tersedia (http://mrsrofiyani.blogspot.co.id/2014/11/laporan-makalah-observasi-sma-n-2.html)
makasih mbak, sangat membantu...
BalasHapussama-sama semoga dpt bermanfaat...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus