A. Latar Belakang
Seiring dengan
kebijakan kampus yang telah merekomendasikan mata pelajaran Telaah Buku Teks
sebagai bagian dari mata kuliah semester 4 pendidikan Bahasa Indonesia. Mata
kuliah Telaah Buku Teks di harapkan menjadi bekal para mahasiswa agar mampu
menjadi guru yang bisa menelaah buku-buku yang akan di gunakan dalam proses
pembelajaran. Telaah Buku teks di harapkan mudah di pahami oleh para pemakainya
di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program
pengajaran.
Buku teks mempunyai banyak fungsi dalam pembelajaran, baik bagi guru
yang mengajar maupun bagi siswa. Buku teks mempunyai kualitas yang berbeda
antara buku teksa satu dengan buku teks yang lain, di antaranya ada buku teks
yang mempunyai kualitas tinggi dan sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus bisa
memilih dan menentukan mana buku yang mempunyai kualitas tinggi dan mana yang
tidak mempunyai kualitas. Kualitas buku teks dapat dilihat dari sudut pandangan
(point of view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat
siswa, menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, buku
teks harus dimengerti oleh siswa, menunjang mata pelajaran lain, menghargai
perbedaan individu, serta memantapkan nilai-nilai.
B. Rumusan Masalah
a. Membahas tentang bagaimana pandangan para ahli
tentang hakikat pengertian Telaah Buku Teks?
b. Bagaimanakah fungsi Telaah Buku Teks?
c. Bagaimanakah kualitas, keterbatasan, dan jenis
buku teks?
C. Tujuan
a. Agar mahasiswa memahami tentang hakikat pengertian,
dan fungsi telaah buku teks dan kualitas, keterbatasan, dan jenis Buku Teks
b. Mahasiswa mengetahui tentang pendapat para
ahli tentang Telaah Buku Teks
c. Mahasiswa mampu menerapkan tentang hakikat
pengertian, dan fungsi telaah buku teks dan kualitas, keterbatasan, dan jenis Buku Teks
dalam proses pembelajaran
D. Manfaat
a. Memenuhi tugas mata pelajaran Telaah Buku Teks
b. Melatih mahasiswa bekerjasama dengan orang
lain
c. Mahasiswa dapat memperkaya ilmu tentang Telaah
Buku Teks
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pengertian Telaah Buku Teks
1.
Pengertian buku teks menurut beberapa
ahli.
a.
Hall-Quest, 1915 dalam Tarigan, 1986:11
Buku
teks adalah rekaman susunan rasial yang disusun unruk maksud-maksud dan
tujuan-tujuan instruksional.
b. Bacon,
1935 dalam Tarigan, 1986:11
Buku teks adalah buku yang dirancang untuk
penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau
ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang
sesuai dan serasi.
c.
Buckingham, 1958, dalam Tarigan, 1986:11
Buku
teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan di
perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran.
d.
Lange, 1940
Buku
teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun
dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi
dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi.
e.
Tarigan & Tarigan, 2010
Buku
teks merupakan buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku
standart, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud dan tujuan
instruksional, yang dilengkapi sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah
dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga
dapat menunjang suatu program pengajaran.
g.
Tarigan & Tarigan, 2010
Buku
teks pelajaran merupakan buku yang dipakai untuk mempelajari atau mendalami
suatu subjek pengetahuan dan ilmu serta teknologi atau suatu bidang studi,
sehingga mengandung penyajian asas-asas tentang subjek tersebut, termasuk karya
kepanditaan (scholarly, literary) terkait subjek yang bersangkutan.
2.
Pengertian Telaah Buku Teks
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), istilah “telaah” terdiri atas tiga suku kata, yaitu te-la-ah
yang artinya penyelidikan, kajian, pemeriksaan, penelitian. Sedangkan buku
adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab (KBBI
1994: 152) dan teks adalah bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran,
berpidato, dsb (KBBI 1994: 1024).
Maka dapat disimpulkan bahwa telaah
buku teks adalah kegiatan penyelidikan, pengkajian, pemeriksaan dan penelitian
terhadap bahan tertulis yang berisikan sumber pelajaran berbentuk buku sesuai
dengan standar dan kualifikasi yang relevan.Sangat jelas betapa pentingnya
menelaah buku teks untuk menganalisis kempetensi, relevansi dan sesuai atau
tidaknya buku teks tersebut dengan silabus, dan guna mengevaluasi untuk buku
teks mendatang.
Buku teks yang baik harus memenuhi
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan seperti yang diungkapkan oleh Greene
dan Petty dalam Tarigan (1986:86) yaitu “sudut pandang (point of view),
kejelasan konsep,relevan dengan kurikulum,menarik minat menumbuhkan
motivasi,menstimuli aktivitas siswa,ilustratif,komunikatif,menunjang mata
pelajaran lain,menghargai perbedaan individu.”
Berdasarkan kriteria-kriteria buku
teks yang baik tersebut,penulis dapat melakukan penelaahan atau penganalisisan
terhadap buku teks sekolah maupun buku teks elektronik (ebook).
B. Fungsi atau Kegunaan Telaah Buku
Teks
1. Fungsi
Buku Teks
Dengan adanya telaah buku teks kita
dapat mengetahui apakah buku teks itu memenuhi kriteria-kriteria buku teks yang
baik atau tidak. Adapun kriteria buku yang baik yang dingkapkan oleh Greene dan
Petty dalam Tarigan (1986: 86) yaitu sudut pandang (point of view), kejelasan
konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat, menumbuhkan motivasi,
menstimuli aktivitas siswa, ilustratif, komunikatif, menunjang mata pelajaran
lain, menghargai perbedaan individu.
Loveridge menyatakan sebagai
berikut: “Pelajaran dalam kelas sangat bergantung pada buku teks. Dalam keadaan
guru tidak memenuhi syarat benar, maka buku teks merupakan pembimbing dan
penunjang dalam mengajar. Bagi murid, buku teks bertugas sebagai dasar untuk
belajar sistematis, untuk memperteguh, mengulang, dan untuk mengikuti pelajaran
lanjutan.”
Dengan telaah buku teks kita sebagai
guru mampu memilih buku teks yang sesuai dan layak digunakan siswa. Buku teks
akan berpengaruh terhadap kepribadian siswa, walaupun pengaruh itu tidak sama
antara siswa satu dengan lainnya. Dengan membaca buku teks, siswa akan dapat
terdorong untuk berpikir dan berbuat yang positif.
Melalui telaah buku teks, kita dapat
mengetahui Buku teks yang disusun itu menunjang program pembelajaran dalam
rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian,
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan
estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional
pendidikan atau malah menghambat pembelajaran.
Dengan buku teks, program
pembelajaran bisa dilaksanakan secara lebih teratur, sebab guru sebagai
pelaksana pendidikan akan memperoleh pedoman materi yang jelas. selain
mempunyai fungsi umum sebagai sosok buku, buku teks memupunyai fungsi sebagai:
a.
Sarana pengembang bahan dan program
dalam kurikulum pendidikan,
b.
Sarana pemerlancar tugas akademik guru,
c.
Sarana pemerlancar ketercapaian tujuan
pembelajaran, dan
d.
Sarana pemerlancar efisiensi dan efektivitas
kegiatan pembelajaran
Sementara itu, Hubert dan Harl
menyoroti nilai lebih buku teks bagi guru sebagai berikut.
a.
Buku teks memuat persediaan materi bahan
ajar yang memudahkan guru
b.
merencanakan jangkauan bahan ajar yang
akan disajikannya pada satuan jadwal
c.
pengajaran (mingguan, bulanan,
caturwulanan, semesteran).
d.
Buku teks memuat masalah-masalah
terpenting dari satu bidang studi.
e.
Buku teks banyak memuat alat bantu
pengajaran, misalnya gambar, skema,
f.
diagram, dan peta.
g.
4.
Buku teks merupakan rekaman yang permanen yang memudahkan untuk
h.
mengadakan review di kemudian hari.
i.
Buku teks memuat bahan ajar yang
seragam, yang dibutuhkan untuk kesamaan
j.
evaluasi, dan juga kelancaran diskusi.
k.
Buku teks memungkinkan siswa belajar di
rumah.
l.
Buku teks memuat bahan ajar yang relatif
telah tertata menurut sistem dan logika
m.
tertentu.
n.
Buku teks membebaskan guru dari
kesibukan mencari bahan ajar sendiri sehingga sebagian waktunya dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
Sebagai
seorang guru, kita juga harus pandai dalam memilih buku teks yang baik. Geene
dan Pety (dalam Tarigan, 1986: 21) menyodorkan sepuluh kategori yang harus
dipenuhi buku teks yang berkualitas. Sepuluh kategori tersebut sebagai berikut.
a. Buku
teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.
b. Buku
teks haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa yang memakainya.
c. Buku
teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang memanfaatkannya.
d. Buku
teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan
kemampuan para siswa yang memakainya.
e. Isi
buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih
baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga semuanya merupakan
suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
f. Buku
teks haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para
siswa yang mempergunaknnya.
g. Buku
teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang
samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung siswa yang memakainya.
h. Buku
teks haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas dan tegas
sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia.
i. Buku
teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan
orang dewasa.
j. Buku
teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.
Sementara
itu, Schorling dan Batchelder (1956) memberikan empat ciri buku teks yang baik,
yaitu :
a. Direkomendasikan
oleh guru-guru yang berpengalaman sebagai buku teks yang baik,
b. Bahan
ajarnya sesuai dengan tujuan pendidikan, kebutuhan siswa, dan kebutuhan
masyarakat,
c. Cukup
banyak memuat teks bacaan, bahan drill dan latihan/tugas, dan
d. Memuat
ilustrasi yang membantu siswa belajar.
Buku teks akan berpengaruh terhadap
kepribadiannya, walaupun pengaruh itu tidak sama antara siswa satu dengan
lainnya. Dengan membaca buku teks, siswa akan dapat terdorong untuk berpikir
dan berbuat yang positif, misalnya memecahkan masalah yang dilontarkan dalam
buku teks, mengadakan pengamatan yang disarankan dalam buku teks, atau melakukan
pelatihan yang diinstruksikan dalam buku teks.
Dengan adanya dorongan yang
konstruktif tersebut, maka dorongan atau motif-motif yang tidak baik atau
destruktif akan terkurangi atau terhalangi. Pengaruh buku teks terhadap anak
bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) dapat mendorong perkembangan yang
baik dan (2) menghalangi perkembangan yang tidak baik.
Buku teks merupakan pembimbing dan
penunjang dalam mengajar. Bagi murid, buku teks bertugas sebagai dasar untuk
belajar sistematis, untuk memperteguh, mengulang, dan untuk mengikuti pelajaran
lanjutan. Buku teks dapat dipandang sebagai simpanan pengetahuan tentang
berbagai segi kehidupan. Karena sudah dipersiapkan dari segi kelengkapan dan
penyajiannya, buku teks itu memberikan fasilitas bagi kegiatan. Penggunaan buku
teks merupakan bagian dari upaya pencipataan “budaya buku” bagi siswa, yang
menjadi salah satu indikator dari masyarakat yang maju.
Buku
teks berperan secara maknawi dalam prestasi belajar siswa. Laporan World Bank
(1995) mengenai Indonesia, misalnya, ditunjukkan bahwa tingkat kepemilikan
siswa akan buku dan fasilitas lain berkorelasi positif dengan prestasi belajar
siswa. Di Filipina, peningkatan rasio
kepemilikan buku siswa dari 1 : 10 menjadi 1 : 2 di kelas 1 dan 2 secara
signifikan meningkatkan hasil belajar siswa (World Bank, 1995).
2.
Fungsi Telaah Buku Teks
Greene dan petty merumuskan beberapa
peranan buku teks tersebut sebagai berikut:
a.
Mencerminkan suatu sudut pandangan yang
tangguh dan modern mengani pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam
bahan pengajaran yang disajikan
b.
Menyajikan sumber pokok masalah atau
subject matter yang kaya, mudah dibaca, dan bervariasi, yang sesuai dengan
minat dan kebutuhan para siswa.
c.
Menyediakan sumber yang tersusun rapi
dan bertahap
d.
Menyajikan bersama-sama dengan buku
manual yang menandinginya metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk
memotivasi para siswa.
e.
Menyajikan fiksasi (perasaan yang
mendalam)
f.
Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan
remedial yang serasi dan serbaguna.
Berdasarkan fungsi buku teks yang sudah
dibicarakan diatas, maka kesimpulan mengenai telaah buku teks antara lain:
a.
Pelaksanaan kurikulum secara konsekuen
b.
Tidak adanya unsure yang bertentangan
dengan pancasila dan UUD 1945 dalam bahan pengajaran
c.
Kemantapan teori, prinsip dan
generalisasi ilmu yang disampaikan.
d.
Kemantapan sistematika dan jenjang bahan
yang disampaikan.
e.
Kesempurnaan sarana proses belajar
mengajar.
C. Kualitas, Keterbatasan, dan Jenis
Buku Teks
1. Kualitas
Buku Teks
Buku teks yang baik adalah buku teks
yang relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum. Kualitas buku teks dapat
dilihat dari sudut pandangan (point of view), kejelasan konsep, relevan dengan
kurikulum, menarik minat siswa, menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas
siswa, ilustratif, buku teks harus dimengerti oleh siswa, menunjang mata
pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, serta memantapkan nilai-nilai.
Butir-butir yang harus dipenuhi oleh suatu buku teks yang tergolong dalam
kategori berkualitas tinggi ialah:
a. Buku
teks harus menarik minat anak-anak, yaitu para siswa yang mempergunakannya.
b. Buku
teks harus mampu memberi motivasi kepada para siswa yang memakainya.
c. Buku
teks harus memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang memanfaatkannya.
d.
Buku teks seyogyanya mempertimbangkan
aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang
memakainya.
e.
Buku teks isinya harus berhubungan erat
dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya
dengan rencana, sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan
terpadu.
f.
Buku teks harus dapat menstimulasi,
merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya.
g.
Buku teks harus dengan sadar dan tegas
menghindari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat
membingungkan para siswa yang memakainya.
h. Buku
teks harus mempunyai sudut pandangan atau point of view yang jelas dan tegas
sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para pemakainya yang setia.
i. Buku
teks harus mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang
dewasa.
j.
Buku teks harus dapat menghargai
perbedaan-perbedaan pribadi para siswa pemakainya.
2. Keterbatasan
Buku Teks
Greene dan Petty mengidentifikasikan
keterbatasan-keterbatasan buku teks yaitu sebagai berikut:
a. Buku
teks itu sendiri tidaklah mengajar (walaupun beberapa kegiatan belajar dapat
dicapai dengan membacanya), tetapi merupakan suatu sarana pengajaran.
b. Isi
yang disajikan sebagai perangkat-perangkat kegiatan belajar dipadu secara
artifisial atau secara buatan saja bagi setiap kelas tertentu.
c. Latihan-latihan
dan tugas-tugas praktis agaknya kurang adekuat atau kurang memadai karena
keterbatasan-keterbatasan dalam ukuran buku teks dan dikarenakan begitu
banyaknya praktek-praktek, latihan yang
perlu dilaksanakan secara perbuatan.
d. Sarana-sarana
pengajaran juga sangat sedikit dan singkat karena keterbatasan-keterbatasan
ruang, tempat, atau wadah yang tersedia di dalamnya.
e. Pertolongan-pertolongan
atau bantuan-bantuan yang berkaitan dengan evaluasi hanyalah bersifat sugestif dan tidaklah mengevalusi
keseluruhan ataupun keparipurnaan yang diinginkan.
3. Jenis-Jenis
Buku Teks
Empat dasar atau patokan yang
digunakan dalam mengklasifikasikan buku teks yaitu:
a. Berdasarkan
mata pelajaran atau bidang studi (terdapat di SD, SMTP, SMTA).
b. Berdasarkan
mata kuliah bidang yang bersangkutan (terdapat di perguruan tinggi).
c.
Berdasarkan penulisan buku teks (mungkin
di setiap jenjang pendidikan).
d.
Berdasarkan jumlah penulis buku.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Buku teks adalah buku pelajaran yang
disusun oleh para ahli atau pakar dalam bidangnya untuk menunjang program
pengajaran yang telah digariskan oleh pemerintah. Adapun Fungsi dan peranan
buku teks itu adalah: (a) Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan
modern mengenai pengajaran, serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan
pengajaran yang disajikan. (b) Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya,
mudah dibaca dan bervariasi, sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.
Selain itu, juga berfungsi sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang
disarankan untuk memperoleh keterampilan-keterampilan ekspresional di bawah
kondisi yang menyerupai kehidupan sebenarnya. (c) Menyediakan suatu sumber yang
tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional yang
mengemban masalah pokok dalam komunikasi. (d) Metode dan sarana penyajian bahan
dalam buku teks harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Misalnya, harus menarik,
menantang, merangsang, dan bervariasi sehingga siswa benar-benar termotivasi
untuk mempelajari buku teks tersebut. (e) Menyajikan fiksasi (perasaan yang
mendalam) awal yang perlu dan juga sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan
tugas-tugas praktis. (f) Di samping sebagai sumber bahan, buku teks juga
berperan sebagai sumber atau alat evaluasi dan pengajaran remidial yang serasi
dan tepat guna (Green dan Petty, dalam Tarigan 1986).
B.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai
mana yang telah diketahui bahwa buku teks sebagai pedoman untuk
mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh siswa,
mengetahui urutan penyajian bahan ajar, mengetahui teknik dan metode
pengajarannya, memperoleh bahan ajar secara mudah, dan menggunakannya sebagai
alat pembelajaran siswa di dalam atau di luar sekolah.
2. Penelitian ini perlu dikembangkan dengan cakupan
materi yang lebih luas sehingga dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Diakses pada tanggal 25 Februari 2014.