Minggu, 24 Juli 2016

ARTIKEL



Esensial Moralitas Anak Bangsa
 Oleh Dwi Rizka Purwarini  (14410210/4E/PBSI)
Universitas PGRI Semarang

Pendidikan tidak hanya mempelajari suatu ilmu pengetahuan, ilmu sosial, atau keterampilan saja. Akan tetapi, pendidikan adalah sebuah wadah untuk membentuk karakter anak, pola pikir anak, serta memperkaya moralitas anak. Hal ini bertujuan untuk menunjang sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki kemampuan intelektual, tetapi memiliki nilai moral yang tinggi. Pada dewasa ini, betapa banyak kritik yang dilancarkan oleh berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau tepatnya terhadap praktek pendidikan, yang dikarenakan semakin hilangnya nilai moral pada setiap anak. Namun, hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kontribusinya pendidikan. 
Untuk mencapai masyarakat yang beradab pada bangsa kita, diperlukan moral yang baik. Moral bangsa Indonesia tercermin pada perbuatan-perbuatan rakyat Indonesia itu sendiri khususnya para remaja sebagai generasi penerus sekaligus ujung tombak bangsa Indonesia. Generasi muda adalah generasi dimana semua harapan demi kemajuan Indonesia berada di bahunya. Artinya, anak bangsa mempunyai peranan yang cukup besar untuk menjadikan Indonesia lebih maju lagi. Namun, pada kenyataan yang ada membuat kita semakin miris. Betapa rusaknya moral anak bangsa Indonesia sekarang.
Hal ini diakibatkan oleh sistem pendidikan Indonesia yang kurang memperhatikan pendidikan moral, salahnya sistem pendidikan Indonesia ini juga bisa menjadi penyebab krisis moral di Indonesia. Sebagaimana semua orang tahu bahwa anak-anak menghabiskan banyak waktunya di dalam sekolah.  Pengaruh lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak anak. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan sekolah yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan sekolah yang baik maka ia akan menjadi baik pula.
Oleh karena itu, sudah seharusnya pemerintah merenungkan problematika yang terjadi pada pendidikan di Indonesia, yang mengakibatkan lemahnya moralitas anak bangsa. Pemerintah harus melakukan evaluasi serta memperbaiki sistem pendidikan yang selama ini berlangsung. Serta menekankan esensi moral pada setiap jenjang pendidikan. Karena banyak masyarakat yang menggantungkan harapannya pada sebuah lembaga pendidikan. Jangan sampai pendidikan yang seharusnya mengajarkan dan memperbaiki moralitas anak, justru mengakibatkan semakin menurunnya tingkat moralitas anak tersebut.
Dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia, pemerintah harus memaksimalkan sistem pendidikan nasional yang belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Seperti sistem pendidikan Indonesia yang berorientasi pada nilai. Sistem pendidikan ini telah diterapkan sejak sekolah dasar. Disini peserta didik diberi pengajaran kejujuran, tenggang rasa, kedisiplinan, nilai moral, nilai religius, dan lain sebagainya. Nilai ini juga tertera pada Kurikulum 2013 edisi revisi, yaitu KI 1 dan KI 2 yang wajib disampaikan pada mata pelajaran Agama, Pkn, dan Budi Pekerti. Bahkan nilai ini juga disampaikan di tingkat pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Tetapi, alangkah baiknya jika semua mata pelajaran juga menyampaikan nilai-nilai tersebut, tidak hanya guru Agama, Pkn, dan Budi Pekerti yang memberikannya. Akan tetapi semua guru berhak mengajarkan kepada semua siswanya meskipun tidak wajib dalam menyampaikan nilai-nilai tersebut.
Peran guru inilah yang sangat penting bagi berlangsungnya pengajaran nilai moral pada anak. Pembinaan nilai moral harus dilakukan secara menyeluruh serta memperhatikan tiap-tiap problem yang dialami pada setiap pribadi anak tersebut. karena, hancurnya moralitas anak biasanya dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial dan pergaulannya. Sebagai guru harus jeli dalam mendalami setiap masalah yang dialami oleh anak tersebut. Guru juga melakukan perlakuan khusus terhadap anak-anak yang memiliki masalah yang serius. Guru harus bisa menjadi sandaran bagi para siswanya, guru tidak hanya mengajar untuk menstransfer ilmu saja, tetapi juga dapat sebagai tempat curahan hati para siswanya. Sehingga, guru dapat mengontrol emosi yang diluapkan siswa, serta guru dapat memberikan arahan kepada siswa secara langsung. Agar tidak melakukan hal-hal negatif sebagai bentuk pelarian dirinya yang berakibat pada rusaknya moral anak tersebut.
Selain peran guru dalam dunia pendidikan yang memperbaiki serta membimbing nilai moral pada diri anak bangsa secara langsung. Guru juga harus menjalin hubungan baik dengan orang tua siswa. Karena peran orang tua tak kalah penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak sedini mungkin serta mengajarkan nilai-nilai moral. Perhatian dari orang tua juga sangat mempengaruhi karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak. Seperti halnya karena kurangnya perhatian orang tua, seseorang akan cenderung melampiaskan amarahnya pada orang lain dengan tindakan yang tidak wajar dilakukan oleh kaum muda. Sehingga, menyebabkan kehancuran nilai moral pada anak bangsa. Sebagai orang tua yang baik harus menjalin komunikasi yang baik dengan guru, begitupun sebaliknya. Dengan dukungan orang tua dan guru yang solid, maka moralitas pada anak akan meningkat lebih baik. Serta untuk menghindari salah pergaulan, orang tua dan guru harus memberi pengarahan agar anak dapat pandai memilah dan memilih teman karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap moral. Karena biasanya kepribadian manusia akan terpengaruhi dari pergaulan itu sendiri.
Selain itu, orang tua bersama guru memberikan wawasan dan pengetahuan yang akan berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Orang-orang menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan. Padahal perilaku merokok tidaklah baik bagi anak dan dapat mempengaruhi kesehatan anak itu sendiri. Serta, anak dibimbing untuk meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh. Dengan mendekatkan diri kepada Allah, rajin beribadah, tentu akan membuat anak tersebut terhindarkan dari perbuatan yang tidak sesuai di jalan Allah.
Pembinaan seperti ini akan tertanamkan pada diri masing-masing anak. Sehingga anak akan sadar betapa pentingnya pendidikan karakter dan pendidikan  moral. Esensi moral itu sendiri akan mengakibatkan majunya pendidikan yang akan berakibat pada meningkatnya sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas intelektual tetapi juga baik dalam karakter serta moralnya. Sehingga, anak bangsa tidak akan lagi tawuran, mabuk-mabukan, membolos, menyontek, bullying, malas belajar, nilai rapot yg buruk, berani melawan guru, dan lain sebagainya. Saat dewasa pun tidak akan ada  KKN, penghianat bangsa demi kepentingan kelompok atau pribadi, bandar narkoba dan lain sebagainya, yang akan menghancurkan anak bangsa generasi berikutnya serta kehancuran suatu negara itu sendiri.
             











Tidak ada komentar:

Posting Komentar