Esensial
Moralitas Anak Bangsa
Oleh
Dwi Rizka Purwarini (14410210/4E/PBSI)
Universitas PGRI Semarang
Pendidikan tidak hanya
mempelajari suatu ilmu pengetahuan, ilmu sosial, atau keterampilan saja. Akan
tetapi, pendidikan adalah sebuah wadah untuk membentuk karakter anak, pola
pikir anak, serta memperkaya moralitas anak. Hal ini bertujuan untuk menunjang
sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki kemampuan intelektual, tetapi
memiliki nilai moral yang tinggi. Pada dewasa ini, betapa banyak kritik yang
dilancarkan oleh berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau tepatnya terhadap
praktek pendidikan, yang dikarenakan semakin hilangnya nilai moral pada setiap anak.
Namun, hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu bangsa di masa depan sangat
bergantung pada kontribusinya pendidikan.
Untuk mencapai
masyarakat yang beradab pada bangsa kita, diperlukan moral yang baik. Moral
bangsa Indonesia tercermin pada perbuatan-perbuatan rakyat Indonesia itu
sendiri khususnya para remaja sebagai generasi penerus sekaligus ujung tombak
bangsa Indonesia. Generasi muda adalah generasi dimana semua harapan demi
kemajuan Indonesia berada di bahunya. Artinya, anak bangsa mempunyai peranan
yang cukup besar untuk menjadikan Indonesia lebih maju lagi. Namun, pada
kenyataan yang ada membuat kita semakin miris. Betapa rusaknya moral anak
bangsa Indonesia sekarang.
Hal ini diakibatkan
oleh sistem pendidikan Indonesia yang kurang memperhatikan pendidikan moral,
salahnya sistem pendidikan Indonesia ini juga bisa menjadi penyebab krisis
moral di Indonesia. Sebagaimana semua orang tahu bahwa anak-anak menghabiskan
banyak waktunya di dalam sekolah. Pengaruh
lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak anak. Jika
dia hidup dan berkembang di lingkungan sekolah yang buruk, moralnya pun akan
seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan sekolah yang baik
maka ia akan menjadi baik pula.
Oleh karena itu, sudah
seharusnya pemerintah merenungkan problematika yang terjadi pada pendidikan di
Indonesia, yang mengakibatkan lemahnya moralitas anak bangsa. Pemerintah harus
melakukan evaluasi serta memperbaiki sistem pendidikan yang selama ini
berlangsung. Serta menekankan esensi moral pada setiap jenjang pendidikan. Karena
banyak masyarakat yang menggantungkan harapannya pada sebuah lembaga
pendidikan. Jangan sampai pendidikan yang seharusnya mengajarkan dan
memperbaiki moralitas anak, justru mengakibatkan semakin menurunnya tingkat
moralitas anak tersebut.
Dalam memperbaiki
sistem pendidikan di Indonesia, pemerintah harus memaksimalkan sistem
pendidikan nasional yang belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Seperti
sistem pendidikan Indonesia yang berorientasi pada nilai. Sistem pendidikan ini
telah diterapkan sejak sekolah dasar. Disini peserta didik diberi pengajaran
kejujuran, tenggang rasa, kedisiplinan, nilai moral, nilai religius, dan lain
sebagainya. Nilai ini juga tertera pada Kurikulum 2013 edisi revisi, yaitu KI 1
dan KI 2 yang wajib disampaikan pada mata pelajaran Agama, Pkn, dan Budi
Pekerti. Bahkan nilai ini juga disampaikan di tingkat pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi. Tetapi, alangkah baiknya jika semua mata pelajaran juga
menyampaikan nilai-nilai tersebut, tidak hanya guru Agama, Pkn, dan Budi
Pekerti yang memberikannya. Akan tetapi semua guru berhak mengajarkan kepada
semua siswanya meskipun tidak wajib dalam menyampaikan nilai-nilai tersebut.
Peran guru inilah yang
sangat penting bagi berlangsungnya pengajaran nilai moral pada anak. Pembinaan
nilai moral harus dilakukan secara menyeluruh serta memperhatikan tiap-tiap problem yang dialami pada setiap pribadi
anak tersebut. karena, hancurnya moralitas anak biasanya dapat dipengaruhi oleh
berbagai hal, baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial dan
pergaulannya. Sebagai guru harus jeli dalam mendalami setiap masalah yang
dialami oleh anak tersebut. Guru juga melakukan perlakuan khusus terhadap
anak-anak yang memiliki masalah yang serius. Guru harus bisa menjadi sandaran
bagi para siswanya, guru tidak hanya mengajar untuk menstransfer ilmu saja,
tetapi juga dapat sebagai tempat curahan hati para siswanya. Sehingga, guru
dapat mengontrol emosi yang diluapkan siswa, serta guru dapat memberikan arahan
kepada siswa secara langsung. Agar tidak melakukan hal-hal negatif sebagai
bentuk pelarian dirinya yang berakibat pada rusaknya moral anak tersebut.
Selain peran guru dalam
dunia pendidikan yang memperbaiki serta membimbing nilai moral pada diri anak
bangsa secara langsung. Guru juga harus menjalin hubungan baik dengan orang tua
siswa. Karena peran orang tua tak kalah penting dalam pembentukan karakter
seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak sedini mungkin
serta mengajarkan nilai-nilai moral. Perhatian dari orang tua juga sangat mempengaruhi
karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan
dampak buruk pada sikap anak. Seperti halnya karena kurangnya perhatian orang
tua, seseorang akan cenderung melampiaskan amarahnya pada orang lain dengan
tindakan yang tidak wajar dilakukan oleh kaum muda. Sehingga, menyebabkan
kehancuran nilai moral pada anak bangsa. Sebagai orang tua yang baik harus
menjalin komunikasi yang baik dengan guru, begitupun sebaliknya. Dengan
dukungan orang tua dan guru yang solid, maka moralitas pada anak akan meningkat
lebih baik. Serta untuk menghindari salah pergaulan, orang tua dan guru harus
memberi pengarahan agar anak dapat pandai memilah dan memilih teman karena
pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap moral. Karena biasanya kepribadian
manusia akan terpengaruhi dari pergaulan itu sendiri.
Selain itu, orang tua
bersama guru memberikan wawasan dan pengetahuan yang akan berguna untuk menyaring
pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Orang-orang
menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan. Padahal
perilaku merokok tidaklah baik bagi anak dan dapat mempengaruhi kesehatan anak
itu sendiri. Serta, anak dibimbing untuk meningkatkan iman dan takwa dengan
cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh. Dengan mendekatkan diri kepada
Allah, rajin beribadah, tentu akan membuat anak tersebut terhindarkan dari
perbuatan yang tidak sesuai di jalan Allah.
Pembinaan seperti ini
akan tertanamkan pada diri masing-masing anak. Sehingga anak akan sadar betapa pentingnya
pendidikan karakter dan pendidikan
moral. Esensi moral itu sendiri akan mengakibatkan majunya pendidikan
yang akan berakibat pada meningkatnya sumber daya manusia yang tidak hanya
cerdas intelektual tetapi juga baik dalam karakter serta moralnya. Sehingga,
anak bangsa tidak akan lagi tawuran, mabuk-mabukan, membolos,
menyontek, bullying, malas belajar,
nilai rapot yg buruk, berani melawan guru, dan lain sebagainya. Saat dewasa pun
tidak akan ada KKN, penghianat bangsa
demi kepentingan kelompok atau pribadi, bandar narkoba dan lain sebagainya,
yang akan menghancurkan anak bangsa generasi berikutnya serta kehancuran suatu
negara itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar